Jumat, 29 Agustus 2008

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Harga minyak menjadi penggerak utama pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan ini, Jumat (29/8/2008).

"Fluktuasi harga minyak masih menjadi pengaruh utama, tetapi saham yang bersifat individual berpeluang besar menguat," ujar analis Bhakti Securities Budi Ruseno di Jakarta.

Secara umum, dia memperkirakan indeks bergerak variatif dengan level support 2.014 dan resistance pada 2.186. Dia menilai, pasar masih dalam tahap konsolidasi dan investor sangat berhati-hati dalam melakukan transaksi.

"Setelah indeks turun cukup signifikan hingga berada di bawah 2.000 minggu lalu, para pelaku pasar akan bermain aman.Saya kira nilai transaksi hari ini juga kecil," ujarnya.

Keadaan ini, lanjut Budi, membuat para pelaku pasar akan merealisasikan keuntungan dari kenaikan indeks beberapa hari belakangan. "Ini kan akhir pekan,kemungkinan investor akan melakukan profit taking,"imbuhnya.



Aksi profit taking yang terjadi pada akhir sesi perdagangan kemarin, mengakibatkan IHSG gagal bertahan pada teritori positf dengan mempergunakan level harga 2.150 sebagai basis support.

Meskipun beberapa indikator teknikal masih menunjukkan peluang IHSG untuk bergerak kembali menguji resistensi harga 2.150, dengan adanya harga minyak yang telah bergerak pada area USD117-121 per barel sebagai katalis.

Namun diharapkan agar mewaspadai berlanjutnya aksi profit taking yang akan juga berpotensi menekan pergerakan IHSG menutup celah harga yang tercipta pada perdagangan kemarin pada level 2.131.

Maka dengan demikian kami perkirakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan berada pada interval 2.130 - 2.160.


Indeks menguat 13 poin ke posisi 2.144 dan sempat break di 2.150 ditunjang bertambahnya nilai transaksi walaupun masih jauh dari rata-rata normal harian. Dari indikator MA mulai mendekati terjadinya golden cross yang menandakan bullish trend menuju level 2.200.

Indeks berpeluang menguat kembali di dorong rilis laporan keuangan dikisaran 2.130-2.170 dengan pilihan saham, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Penjualan Indofood Naik 53,8%

JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk sepanjang semeter I/2008 membukukan penjualan bersih konsolidasi Rp18,92 triliun, naik 53,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp12,30 triliun.

Sementara laba bersih konsolidasi melonjak 125,3 persen (year on year/yoy) menjadi Rp827,45 miliar dari sebelumnya Rp367,18 miliar.

Presiden Direkturdan CEO Indofood Anthoni Salim mengatakan, divisi mi instan, penyedap makanan, makanan ringan serta nutrisi. "Dan makanan khusus membukukan kenaikan penjualan sebesar 30,3 persen," dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (29/8/2008).

Sementara penjualan di grup Bogasari, agrobisnis, dan distribusi masing-masing tumbuh 42,3 persen,137,4 persen, dan 28,5 persen.

Harga Minyak Tertiup Badai Gustav

NEW YORK - Harga minyak mentah terus bergerak labil menyusul adanya badai Gustav. Akibatnya, dalam sekejab harga minyak bisa naik dan turun.

Pada awal perdagangan di New York Mercantile Exchange, Kamis 28 Agustus waktu setempat, harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Oktober bahkan sudah melampaui level USD120 per barel.

Namun, harga minyak kemudian melorot drastis ke level USD115 per barel setelah para investor berasumsi bahwa pemerintah AS akan mengeluarkan cadangan minyaknya jika pasokan minyak terganggu akibat badai Gustav.

Tetapi harga minyak ini masih akan bergejolak dalam beberapa hari ke depan seiring dengan semakin mendekatnya badai Gustav ke fasilitas produksi minyak AS di Teluk Meksiko.

Badai Gustav kemarin sudah mendekati Jamaika dengan membawa angin berkecepatan hampir 120 km per jam, dan badai tropis itu diperkirakan menyentuh Teluk Meksiko pada awal pekan depan.

Pada perdagangan Kamis 28 Agustus waktu setempat, di New York Mercantile Exchange, harga minyak mentah jenis light sweet ditutup turun USD2,56 menjadi USD115,59.

Seperti dikutip dari Associated Press (AP), Jumat (29/8/2008), harga minyak itu tertekan juga akibat munculnya laporan pemerintah bahwa cadangan gas alam melonjak melebihi perkiraan karena lesunya permintaan.

Kecemasan terhadap badai Gustav juga membuat warga AS enggan untuk pergi berlibur pada liburan nasional Labor Day, sehingga membuat tekanan terhadap pasar minyak karena permintaan BBM pasti akan berkurang.

Sementara harga gas alam untuk pengiriman Oktober turun 55,8 sen menjadi USD 8,05 per 1.000 kaki kubik.

Di London, harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Oktober turun USD2,05 menjadi USD114,17 per barel.

BoK Naikkan Bunga Jadi 5,25%

SEOUL - Bank Sentral Korea Selatan (BoK) menaikkan suku bunga acuannya hingga pada level tertinggi sejak 2001, meski perekonomiannya melambat. Ini merupakan upaya mencegah inflasi yang terus tinggi.

BoK menaikkan tingkat bunga utama repurchasejangka waktu tujuh hari untuk Agustus menjadi 5,25 persen, dari sebelumnya 5,00 persen. Kenaikan itu, yang pertama kalinya dalam setahun ini, menjadikan suku bunga acuan pada posisi tertinggi sejak awal Februari 2001.

"Harga konsumen diperkirakan tetap tinggi akibat masih menguatnya harga minyak dan kemungkinan naiknya biaya utilitas publik," sebut pernyataan bank sentral.

Inflasi tahunan tercatat mendekati posisi tertinggi dalam 10 tahun sebesar 5,9 persen pada Juli. Sementara itu, BoK memperkirakan inflasi tahunan 4,8 persen.

Wall Street Tampil Memukau

NEW YORK - Wall Street cukup bersinar pada perdagangan pada Kamis 28 Agustus waktu setempat, setelah laporan pertumbuhan ekonomi melampaui ekspektasi dan menurunnya angka pengangguran. Sehingga memunculkan asa terhadap bangkitnya ekonomi AS.

Ditambah lagi dengan kabar bahwa harga minyak yang sempat menyentuh USD120 per barel, akhirnya jatuh di kisaran USD115 per barel, sehingga investor semakin mantap berburu dolar Amerika Serikat (USD) di lantai bursa saham.

Seperti dikutip AP Jumat (29/8/2008), semua sentimen itu membuat indeks Dow Jones melonjak 212,67 poin menjadi 11.715,18. Kenaikan juga dialami indeks Standard & Poor's 500 yang tumbuh 19,02 poin menjadi 1.300,68, dan indeks Nasdaq naik 29,18 poin menjadi 2.411,64.

Sementara harga minyak mentah dunia anjlok USD2,56 menjadi USD115,59 di New York Mercantile Exchange.

Penurunan harga minyak itu membuat harga saham-saham energi berjatuhan, seperti Devon Energy Corp. yang anjlok USD3,62 menjadi USD103,16, sementara Hess Corp. turun USD1,61 menjadi USD105,53.

Selasa, 26 Agustus 2008

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Walaupun menguat tipis, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif.

Sektor pertambangan dan komoditas menopang adanya penguatan dari IHSG, di tengah sepinya sentimen di lantai bursa pada perdagangan Selasa (26/8/2008).


Di tengah sepinya transaksi perdagangan dan melemahnya harga komoditas sempat menekan indeks namun dengan menguatnya bursa regional memberikan sentimen positif sehingga akhirnya ditutup menguat enam poin ke posisi 2.127.

Indeks masih berpeluang menguat walaupun sepi akan sentimen positif dengan mencoba break di level 2.150 dengan kisaran 2.100-2.150.

Saham pilihan yakni: PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).


Melemahnya kembali harga minyak dunia, menekan laju penguatan IHSG pada perdagangan kemarin sehingga gagal melakukan penetrasi tren bearish resisten 2.125.

Masih rawannya tekanan terhadap saham sektor pertambangan, dikhawatirkan IHSG pada perdagangan hari ini akan kembali mengalami tekanan menguji support celah pendek pada level 2.072 atau bergerak pada interval harga 2.065-2.100.

Saham Wall Street Berguguran

NEW YORK - Saham-saham di Wall Street kembali berjatuhan, seiring munculnya kekhawatiran derita yang dialami American International Group Inc. Karena, hal itu semakin menegaskan bahwa krisis keuangan masih mencekam Amerika Serikat.

Pada perdagangan Senin 25 Agutsus waktu setempat, saham unggulan mengalami penurunan sekitar dua persen. Indeks industri Dow Jones bahkan jatuh hampir 250 poin. Harga obligasi juga melompat setelah sejumlah investor berburu surat utang negara, untuk mengamankan investasi mereka.

Perusahaan asuransi yang berbasis di New York, AIG, mengalami penurunan terdalam di antara 30 saham papan atas di Wall Street, setelah analis Credit Suisse memangkas target harga perusahaan itu dan estimasi akan menderita rugi besar pada kuartal ketiga tahun ini.

Belum lagi Fitch Ratings yang akan menurunkan peringkat AIG menyusul merosotnya kinerja keuangan perusahaan asuransi raksasa itu.

Derita serupa dialami lembaga keuangan lain dan perbankan, yang dipicu oleh semakin meningkatnya nasabah yang tak sanggup membayar hipotek mereka.
Sektor perumahan juga menyumbang awan gelap setelah data dari sejumlah agen penjualan real estat menyebutkan jumlah properti yang tak laku mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Juli lalu.

Berbagai kabar buruk dari sektor finansial itu membuat indeks Dow Jones anjlok 241,81 menjadi 11.386,25. Indeks Dow melonjak hampir 20 poin akhir pekan lalu setelah harga minyak rontok lebih dari USD6 per barel.

Sementara indeks Standard & Poor's 500 rontok 25,36 poin menjadi 1.266,84, dan indeks Nasdaq jatuh 49,12 menjadi 2.365,59.

Tekanan terhadap Wall Street juga datang dari harga minyak mentah dunia yang naik 52 sen menjadi USD115,11 per barel di New York Mercantile Exchange menyusul ancaman datangnya badai tropis Gustav di kawasan Karibia yang berdekatan dengan fasilitas produksi minyak dan gas AS di Teluk Meksiko.

Pemerintah Setuju Lepas 30,1% Saham Adhi

JAKARTA - Pemerintah menyetujui untuk melepas 30,1 persen saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) di PT Jakarta Monorail. Kepemilikan saham di proyek pembangunan jalur biru transportasi monorail (blue line) dinilai berpotensi merugikan perusahaan karena proyek berjalan lambat.

"Kami menyetujui Adhi Karya melepas saham di proyek monorail. Karena hal tersebut dinilai menguntungkan," ujar Menneg BUMN Sofyan Djalil di Kantor Kemenneg BUMN, Medan Merdeka, Jakarta, Senin (25/8/2008).

Sofyan menambahkan, Adhi memiliki kepentingan sebagai kontraktor pada proyek. Apabila pemegang saham lainnya berniat melanjutkan proyek, tentu Adhi tetap mempertahankan kepemilikan sahamnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Kurnadi Gularso mengungkapkan, pihaknya menjajaki pelepasan 30,1 persen sahamnya di Jakarta Monorail senilai USD1,942 juta atau Rp17,86 miliar.

Hal itu akan ditempuh jika proyek monorail terus tertunda. Setidaknya, proyek monorail membutuhkan dana sekira USD480 juta.

Awalnya, pendanaan berasal dari ekuitas bersama sebesar USD144 juta dan pinjaman perbankan. "Dana USD144 juta saja belum terhimpun, bagaimana mau melanjutkan proyek tersebut," ujar Kurnadi saat ditemui okezone di Pasific Place, Sudirman, Jakarta, Senin (25/8/2008).

Dia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta berkonsentrasi pada pengembangan proyek kereta api bawah tanah (subway) sehingga pengerjaan proyek monorail terbengkalai.

Pemda DKI disebut sudah menyatakan minat menggantikan saham Adhi yang dilepas. Namun demikian, belum ada kesepakatan lebih detail rencana pengambilalihan tersebut.

Senin, 25 Agustus 2008

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Setelah Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir pekan kembali menampakkan kejayaannya, diperkirakan pada perdagangan Senin (25/8/2008) indeks akan kembali menguat.

Walaupun diakhir pekan indeks hanya menguat tipis dan telah melewati level aman di 2.120, pada perdagangan pagi ini akan menguat 32 poin dan berada di kisaran 2.100-2.150.

Hal tersebut karena naiknya harga minyak yang membuat saham-saham unggulan di sektor pertambangan dan perkebunan kembali menguat.



Kenaikan harga minyak membuat saham pertambangan dan perkebunan kembali dikoleksi oleh investor dan membuat indeks pada akhir pekan kemarin ditutup menguat 32 poin.

Indeks pada hari ini akan bergerak mengikuti pergerakan bursa regional. IHSG akan bergerak pada rentang 2,070-2,160.


Indeks pada akhir pekan naik 32 poin ke level 2.120 didorong saham� komoditas seiring rebound-nya harga minyak. Peluang kenaikan lebih lanjut masih terbuka terlihat dari indikator RSI yang mencoba keluar dari area oversold dan tanda reversal dari Moving Average Convergence/Divergence (MACD).

Indeks diperkirakan bergerak di level 2.110-2.130 dengan pilihan saham: PT PP London Sumatra Tbk (LSIP), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Timah Tbk (TINS).


Melonjaknya harga minyak dunia yang menembus resistensi harga USD117 per barel disambut positif oleh beberapa saham unggulan terutama sektor pertambangan.

Sektor ini pada akhirnya mendorong penguatan IHSG serta berhasil menembus resistensi 2.100 pada perdagangan pekan lalu.

Masih merupakan katalis utama, harga minyak dunia yang juga berpeluang melanjutkan penguatannya untuk selanjutnya menguji resistensi harga USD127 per barel diharapkan memberikan sentuhan positif pula bagi IHSG.

Sentuhan ini diharapkan agar indeks dapat bergerak menuju teritori positif dengan melakukan penetrasi resistensi tren bearish 2.120-2.125.

IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang gerak pada kisaran 2.100-2.140.

Si Emas Hitam Jadi Indikator Utama Bursa Global

NEW YORK - Amblesnya harga minyak hingga USD6 per barel dan kembali di kisaran USD114 per barel, akan menjadi perhatian tersendiri bagi investor yang mengoleksi saham-saham tambang dan komoditas.

Jika para investor sudah cukup puas setelah harga minyak melonjak hingga di level USD122 per barel, pekan ini mungkin mereka akan banyak melepas saham-saham komoditas tersebut.

Jika itu terjadi, sentimen positif Wall Street itu tidak akan berpengaruh. Karena selama ini pergerakan indeks selalu dipengaruhi oleh saham-saham tambang dan komoditas si emas hitam.

Penurunan hingga lebih dari USD6 per barel merupakan kemerosotan terbesar dalam hampir empat tahun terakhir. Kejatuhan harga minyak di New York Jumat (22/8/2008) itu dipicu oleh kembali menguatnya dolar AS dan penarikan mundur pasukan Rusia dari wilayah Georgia.

Harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Oktober turun USD6,59, atau 5,43 persen, menjadi USD114,59 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu menjadi penurunan harga terbesar dalam sehari sejak 27 Desember 2004 lalu yang ketika itu harga minyak anjlok 6,7 persen.

Dalamnya koreksi harga minyak itu merupakan reaksi dari 'menghijaunya' kembali greenback dan harapan meredanya ketegangan geopolitik di kawasan Georgia menyusul ditariknya pasukan Rusia, dari wilayah negeri tetangganya itu.

Selain itu, ucapan bos Federal Reserve Ben Bernanke yang akan melakukan langkah penting untuk mengendalikan inflasi, langsung disambut dengan penguatan dolar dan kemudian berimbas pada pasar modal.

"Ketika dolar lesu, semua investor memburu saham komoditas untuk mengamankan investasi mereka. Tapi ketika dolar melonjak lagi, mereka buru-buru melepas saham komoditas itu lagi," kata Analis di Alaron Trading Corp Phil Flynn, di Chicago, seperti dikutip Senin (25/8/2008).

Sekadar diketahui, pada perdagangan Jumat 22 Agustus lalu, indeks Dow Jones akhirnya ditutup menguat 197,85, atau 1,73 persen, menjadi 11.628,06, sementara indeks Standard & Poor's 500 meningkat 14,48, atau 1,13 persen, menjadi 1.292,20, dan indeks Nasdaq melaju 34,33, atau 1,44 persen, menjadi 2.414,71.

Bappenas Siapkan Aturan Pengajuan Pinjaman Dalam Negeri

JAKARTA - Bappenas tengah mempersiapkan aturan tentang tata cara pengajuan pinjaman dalam negeri. Rencananya, aturan bakal diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas.


"Tentang pinjaman dalam negeri itu, sekarang kita sedang susun Peraturan Menteri Bappenas yang nantinya menjelaskan lebih detail tentang tata cara pengajuannya," ujar Deputi Kemeneg PPN/Kepala Bappenas bidang Pendanaan Pembangunan Lukita Dinarsyah Tuwo, di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (25/8/2008).


Dalam Permeneg PPN/Kepala Bappenas tersebut akan diatur tentang tata cara pengajuan pembiayaan pinjaman dalam negeri dan kriteria proyek yang berhak mendapat pembiayaan tersebut.

"Ini nanti lebih menjelaskan maksud PP Pinjaman Dalam Negeri (PP Nomor 58/2008) tentang kriteria-kriterianya. Kalau siapa yang dapat kan sudah yakni pemda, kementerian/lembaga, bahkan BUMN dan BUMD," paparnya.

Belum adanya tata cara pinjaman dalam negeri tersebut menyebabkan belum bisanya pemerintah memproyeksi berapa besar dana yang akan diserap dari perbankan nasional.

Dalam Rancangan APBN 2009 disebutkan bahwa penarikan pinjaman dalam negeri belum direncanakan mengingat belum ada kegiatan yang akan dilaksanakan pada 2009 yang memenuhi syarat dan ketentuan untuk dapat dibiayai melalui skema
tersebut.


Dalam RAPBN 2009 juga disebutkan bahwa pinjaman dalam negeri merupakan pinjaman untuk pembiayaan proyek yang memenuhi persyaratan tertentu. Kegiatan itu berupa kegiatan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas kementrian dan lembaga untuk memanfaatkan industri dalam negeri.


Pinjaman dalam negeri pada prinsipnya dapat bersumber dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perbankan dalam negeri dan pemerintah daerah. Pinjaman dalam negeri dilakukan terutama untuk mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman komersial luar negeri dan mendorong substitusi komoditas industri dalam negeri.


Porsi pinjaman komersial luar negeri secara bertahap akan semakin dikurangi dan pengadaannya akan dilakukan secara selektif yaitu hanya untuk pembiayaan pengadaan barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri.


Selain menerbitkan surat berharga negara valuta asing sebesar Rp36,4 triliun, pembiayaan utang luar negeri juga dilakukan dengan menarik pinjaman luar negeri sebesar Rp46 triliun. Masing-masing antara lain penarikan pinjaman program sebesar Rp21,2 triliun dan pinjaman proyek Rp24,9 triliun. Pemerintah juga melakukan penerbitan SBN dalam negeri sebesar Rp 58,3 triliun.

Hari Ini Bahtera Adimina Delisting

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya secara resmi menghapus pencatatan saham (delisting) PT Bahtera Adimina Samudera Tbk (BASS).

"Bursa memutuskan penghapusan pencatatan Efek PT Bahtera Adimina Samudra Tbk dari Bursa Efek Indonesia efektif sejak tanggal 25 Agustus 2008," kata� Direktur Pencatatan BEI, saat dihubungi okezone, di Jakarta, Senin (25/8/2008).

Otoritas BEI memiliki alasan kuat untuk menggusur saham ini dari lantai bursa. Selama dua tahun saham BASS mengalami suspensi karena tidak adanya kegiatan operasional perusahaan.

Perusahaan perikanan itu, terus mengalami keterpurukan sejak kenaikan BBM pada Oktober 2005. Upaya perseroan untuk melakukan diversifikasi usaha juga belum berjalan.

Setidaknya, pada tahun 2007, BASS sama sekali tidak menjalankan kegiatan operasional yang berakibat tidak adanya pendapatan perseroan.

Sedangkan total aset 2007 mencapai Rp 250,828 miliar dengan total kewajiban Rp249,848 miliar termasuk utang obligasi.

Kontraktor Sesalkan Menkeu Tolak Eskalasi

JAKARTA - Pelaku jasa konstruksi menyesalkan sikap menteri keuangan yang menolak penyesuaian (eskalasi) nilai kontrak proyek infrastruktur pemerintah.

Keputusan tersebut dinilai sepihak karena tidak melibatkan kalangan pengusaha. "Saya kecewa dengan kebijakan yang diambil menkeu. Padahal eskalasi yang kita minta tidak harus berupa uang," kata Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Malkan Amin di Jakarta.

Padahal, kata dia,pihaknya baru melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang menjanjikan akan melakukan pembahasan mengenai hal itu.

"Kita sudah ketemu wapres, beliau mengatakan akan mempertimbangkan keputusan ini, meski wapres tidak berjanji memberikan eskalasi," ujarnya.

Dia mengatakan, wapres memang belum mengatakan akan memenuhi eskalasi tersebut, tapi apa yang ditempuh menkeu secara sepihak menolak eskalasi sangat mengecewakan pelaku jasa konstruksi. Seharusnya keputusan penolakan tersebut dibicarakan terlebih dulu dengan para pemangku kepentingan.

"Sebab, dampaknya yang sangat luas bagi masyarakat yang bekerja di bidang konstruksi," kata Malkan.

Selain itu,dia menyatakan dapat saja menginstruksikan semua pelaku jasa konstruksi untuk menghentikan semua proyek. Namun, hal ini tidak dilakukan dan masih menunggu kebijakan yang akan ditempuh wapres.

"Yang dipilih rakyat itu presiden dan wapres, kalau menteri itu dipilih mereka. Jadi, menteri harus patuh pada kebijakan yang diambil presiden dan wapres," katanya.

Malkan menambahkan,saat ini pengusaha jasa konstruksi hanya bertahan untuk tidak bangkrut dan berusaha tidak merugi. Dengan kenaikan harga- harga konstruksi sebesar 40 persen-50 persen, menyebabkan kontraktor kesulitan dalam melanjutkan proyek pekerjaannya.

Sebelumnya, Sekretaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Rahardjo mengatakan, pemerintah dalam hal ini menkeu sudah memutuskan tidak ada eskalasi untuk kontrak tahun tunggal 2008.

"Pemerintah telah memutuskan tidak ada eskalasi," tukasnya. Dalam surat resmi Menteri Keuangan No S-411/MK.02/ 2008 tanggal 15 Agustus 2008 menyebutkan, landasan hukum dan kondisi kahar yang memungkinkan adanya eskalasi satu tahun berjalan tidak terpenuhi. Meskipun sudah ada keputusan resmi dari menkeu yang menolak eskalasi,tapi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih belum menentukan sikap, apakah mendukung eskalasi atau tidak.

"Selasa nanti ada rapat eselon satu di Kantor Wakil Presiden tentang eskalasi, mungkin setelah itu ditetapkan," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna.

Jumat, 22 Agustus 2008

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (22/8/2008) masih akan mengikuti pola pergerakan pada sebelumnya.

Harga minyak yang terus membumbung diyakini juga ikut mengerek saham pertambangan. Namun, pergerakan indeks global yang bergerak labil juga patut diwaspadai.



Minimnya sentimen positif, membuat ruang gerak IHSG pada perdagangan kemarin gagal melakukan penetrasi resistensi harga pada level 2.100. Apabila di tinjau dari sisi teknikal.

IHSG memiliki peluang yang cukup besar untuk melakukan penetrasi pada level resisten tersebut untuk selanjutnya menguji resistensi berikut pada level 2.120.

Dengan minimnya dorongan sentimen positif, maka pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan berada pada interval yang sama 2.050 - 2.105 dengan dibayangi tekanan jual pada beberapa saham unggulan.


Indeks melanjutkan penguatan sebesar 18 poin keposisi 2.088 di tengah bursa regional yang melemah dipicu sektor pertambangan dan perkebunan yang menguat lebih dari 2 persen seiring menguatnya harga komoditas.

Indeks diperkirakan menembus level 2.100 di kisaran� 2.070-2.110 dengan pilihan saham: PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), dan PT Bakrie Development Tbk (UNSP).

Wall Street Ditutup Mixed

NEW YORK - Wall Street akhirnya ditutup mixed pada Kamis (21/8/2008) setelah investor menarik investasinya menyusul lonjakan harga minyak mentah dunia. Di sisi lain terbantu oleh meningkatnya peringkat Lehman Brothers Holdings Inc.

Anjloknya indeks harga saham agak terkendali setelah analis Ladenburg Thalmann meningkatkan peringkat Lehman menjadi berstatus "buy". Sehingga kecemasan terhadap bank investasi terbesar keempat AS itu dan sektor keuangan mulai pulih.

Mulai pulihnya saham-saham sektor keuangan dan juga didukung oleh menguatnya saham-saham tambang dan komoditas, membuat pasar tidak terlalu goyah.

Harga minyak mentah jenis light sweet melonjak USD5,62 menjadi USD121,18 per barel di New York Mercantile Exchange, Kamis, (21/8/2008).

Hasilnya, indeks Dow Jones menguat 12,78 menjadi 11.430,21, dan indeks Standard & Poor's 500 naik 3,18 menjadi 1.277,72, sementara indeks Nasdaq melorot 8,70 menjadi 2.380,38.

Kenaikan harga minyak langsung mendongkrak harga saam-saham berbasis tambang dan komoditas, namun pada saat bersamaan menjatuhkan saham-saham emiten sektor angkutan seperti maskapai penerbangan.

Indocel Minta Restu Lepas Saham

JAKARTA - Pemegang saham mayoritas PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL), Indocel Holding Sdn Baht, akan meminta restu pelepasan sebagian sahamnya pada 3 September 2008.

Rencana pelepasan saham untuk menambah porsi kepemilikan publik tersebut akan disampaikan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, pihaknya saat ini belum mengetahui besaran saham yang akan dilepas Indocel, tetapi kemungkinan paling sedikit 10 persen.

Terkait rencana tersebut, XL telah menunjuk tiga perusahaan sekuritas, yaitu JP Morgan, Merril Lynch, dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi.

Laba Bersih BUMI Tergerus Pajak

JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalami penurunan laba bersih mencapai 58 persen dari USD720,299 juta per Juni 2007 menjadi USD301,799 juta. Hal tersebut akibat beban pajak yang meningkat drastis.

Padahal, penjualan BUMI mengalami peningkatan sebesar 22 persen dari USD1,152 miliar per Juni 2007 menjadi USD1,493 miliar per Juni 2008. Hal tersebut mendorong peningkatan pada laba kotor perseroan yang meningkat 35 persen dari USD393,83 juta per Juni 2007 menjadi USD613,43 juta per Juni 2008. Laba usaha perseroan juga mengalami peningkatan mencapai 50 persen dari USD423,41 juta menjadi USD209,77 juta.

Namun, hal tersebut tidak diimbangi dengan tangguhan beban pajak perseroan yang mengalami dari USD2,06 juta per Juni 2007 menjadi USD38,82 juta per Juni 2008.

Kamis, 21 Agustus 2008

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Harga minyak dunia yang mengalami penguatan membuat saham sektor pertambangan menggeliat. Sektor ini bisa menjadi penolong indeks saham ke teritori positif.

Selain saham pertambangan, saham sektor perkebunan juga akan menjadi penyemangat. Tapi pergerakan indeks Dow Jones dan Nikkei yang negatif dikhawatirkan akan memberatkan laju indeks harga saham gabungan (IHSG).



Momentum penguatan meredanya gejolak harga minyak dunia, serta minimnya sentimen negatif mendorong pergerakan penguatan IHSG untuk bergerak pada area datar dengan basis support harga 2.050.

Berkurangnya tekanan jual pada beberapa saham unggulan memberikan indikasi terbukanya peluang untuk penguatan pada perdagangan hari ini, untuk selanjutnya bergerak pada kisaran 2.050 - 2.120.


Indeks rebound 27 poin keposisi 2.069 di tengah bursa regional yang mixed dipicu sektor pertambangan disusul perkebunan. Saham BUMI dan BNBR menjadi katalis kenaikan indeks setelah ada kejelasan mengenai status kepemilikan keduanya.

Indeks berpeluang kembali naik didorong sektor perkebunan karena harga CPO kembali mengalami rebound. Indeks diperkirakan mendekati level 2.100 dengan range pergerakan 2.050-2.090, dengan pilihan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), dan PT Bakrie Development Tbk (UNSP).

Wall Street Tampil Bergelora

NEW YORK - Akhirnya, indeks Wall Street lolos juga dari kondisi tidak menentunya di pasar keuangan, dengan ditutup rebound. Kendati, harga minyak justru kembali menguat.

Sebnarnya pasar masih nervous dengan kondisi Fannie Mae & Freddie Mac, yang berakibat pada lesunya saham-saham sektor keuangan. Hal itu membuat indeks bergerak labil dan turun sebelum ditutup menguat.

Bahkan kabar bahwa pemerintah AS akan memberikan talangan kepada kedua perusahaan keuangan itu, tidak membuat saham Fannie Mae. Bahkan merosot.

Jadi untuk menghindari gejolak harga saham, sejumlah investor lebih memilih posisi jangka pendek, dan ini yang kemudian mendongkrak kinerja Wall Street, pada perdagangan Rabu 20 Agustus waktu setempat.

"Namun, pada akhir perdagangan harga saham-saham perbankan dan lembaga pialang melambung," kata Chief Market Economist Avalon Partners Inc Peter Cardillo, seperti dikutip Associated Press (AP), Kamis (21/8/2008).

Keyakinan pasar mulai menguat ketika di sesi awal perdagangan muncul tanggapan dari CEO Fannie Mae Daniel Mudd yang mengatakan posisi keuangan perusahaannya yang merosot belakangan ini terlalu dibesar-besarkan.

Sementara kenaikan harga minyak mentah yang di kisaran USD115 per barel, seharusnya menjadi kabar buruk bagi bursa saham. Tapi yang terjadi pada perdagangan kemarin, kenaikan harga tersebut justru menggairahkan saham-saham komoditas.

Indeks Dow Jones melonjak 68,88 menjadi 11.417,43 setelah sempat turun 60 poin dan naik lebih dari 100 poin. Padahal, kekhawatiran terhadap inflasi dan kondisi sektor keuangan membuat Dow Jones kelimpungan dalam dua hari terakhir ini.

Sementara itu, indeks Standard & Poor's 500 menguat 7,85 poin menjadi 1.274,54, dan indeks Nasdaq naik 4,72 menjadi 2.389,08.

Dolar Menguat atas Euro dan Yen di Asia

Tokyo: Dolar berbalik menguat atas euro dan yen di perdagangan Asia hari ini setelah sebelumnya ada kekhawatiran atas kesehatan perekonomian AS.

Pengamat pasar mengatakan kemungkinan dolar dapat terus naik atas mata uang saingannya tergantung apakah harga minyak dunia akan menurun dan bagaiman kinerja saham Wall Street.

Dolar naik 109,86 yen di perdagangan pagi Tokyo dari 109,67 di penutupan perdagangan New York kemarin. Euro turun 1,4765 dolar dari 1,4783, namun naik terhadap yen 162,26 dari 162,15 yen.

Dolar sebelumnya turun di perdaganan New York di tengah kekhawatiran akan inflasi dan melemahnya pasar perumahan AS yang memunculkan kekhawatiran atas perekonomian AS. Akibatnya, harga saham menurun di Wall Street selama dua hari berturut-turut.

"Kami terus mengawasi arah harga saham," kata Saburo Matsumoto, kepala strategi valas di Sumitomo Trust Bank.

"Jika harga minyak jatuh lebih jauh, dolar akan kembali menguat," ujarnya.

Setelah jatuh ke rekor 1,60 terhadap euro di pertengahan Juli, dolar menikmati rebound.

Pada satu waktu kemarin euro melemah ke posisi terendah dalam enam bulan ke 1,4631 dolar. Minggu lalu dolar mencapai level tertinggi sejak Januari terhadap yen.

Beberapa pengamat pasar saham mengatakan dolar telah menguat terlalu cepat. Masatsugu Miyata, dealer valas di Hachijuni Bank, mengatakan dolar kemungkinan melemah.

"Yen mungkin menguat ke level pertengahan 109 (per dolar) karena faktor teknis," ujarnya.

Kekhawatiran atas ekonomi AS muncul setelah sektor perumahan AS jatuh ke tingkat terendah dalam 17 tahun di bulan Juli, sementara inflasi grosir menyentuh 9,8 persen yang merupakan tercepat dalam 27 tahun.

"Masalah kredit di sektor keuangan AS masih menghantui investor di sini," ujar Miyata.

"Bahkan jika investor membeli dolar secara temporer, mereka melakukannya hanya karena mata uang lainnya tidak menarik," ujarnya. "Perekonomian Jepang juga melemah, namun yen mungkin menguat terhadap dolar."

Bakrie & Brothers Bantah Lepas Saham BUMI

JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mambantah melepas kepemilikan sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dari 15,5 persen menjadi 7,44 persen.

Menurut Direktur PT Bakrie & Brothers Dileep Srivastava, jumlah saham BNBR di Bumi saat ini tidak kurang dari 35 persen.

"Mengenai kabar sebuah bank lokal memiliki 7,99 persen saham di Bumi itu tidak benar. Yang sebenarnya, PT Bank Danamon menjadi kustodian dari sindikasi internasional (JP Morgan Chase Bank NA dan ICICI Bank Ltd) bagi PT Bakrie & Brothers," jelas Dileep melalui keterangan tertulis yang diterima

Diberitakan kantor berita Reuters sebelumnya, Danamon telah memiliki 7,99 persen saham Bumi. Disebutkan pula, BNBR telah mengurangi kepemilikannya di Bumi menjadi 7,44 persen dari 15,55 persen.

Ditegaskan dia, adalah wajar bagi sebuah perusahaan seperti BNBR untuk melakukan strategi investasi untuk menjaminkan saham-sahamnya dalam portofolionya untuk keperluan refinancing (membayar utang) dan tujuan investasi.

Menurut Dileep, BNBR hanya menggadaikan 28,25 persen sahamnya di Bumi ke beberapa bank asing. Penggadaian saham tersebut dilakukan untuk memperoleh dana refinancing. Dana yang diperoleh dari penggadaian itu mencapai USD1,4 miliar.

"Kami punya utang Rp8 triliun. Kami mengganti pinjaman yang lebih mahal dengan pinjaman yang lebih murah dengan menggadaikan saham anak perusahaan. Namun, tidak ada kepemilikan BNBR di Bumi yang berubah,'' paparnya.

Saham BUMI tersebut digadaikan kepada JP Morgan dan ICICI cabang Singapura, yang merupakan dua institusi perbankan yang mendanai right issue BNBR. Pinjaman kepada JP Morgan dan ICICI masing-masing sebesar USD150juta, dan menggunakan Bank Danamon sebagai bank kustodian lokal.

Lippo Karawaci Targetkan Nilai Perusahaan Jadi USD10 M

JAKARTA - Salah satu perusahaan dalam grup Lippo PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), targetkan peningkatan nilai perusahaannya dari USD2 miliar menjadi USD10 miliar.

"Dalam lima tahun ke depan, LPKR menargetkan peningkatan nilai perusahaannya dari USD2 miliar menjadi USD10 miliar. Proyek-proyek dan aset-aset yang dikelola perusahaan akan memfokuskan pada enam sektor utama: mixed-use development dalam skala besar yang terintegrasi, jaringan retail mall, urban development (township), healthcare, hotel dan fund management," ungkap Presiden Direktur LPKR Eddy Handoko, dalam keterangan tertulis.

Di samping itu, total pendapatan tersebut diperoleh dari tiga pilar utama perseroan, yaitu: pertama, dari divisi Housing & Land Development yang memberikan kontribusi sebesar Rp592 miliar atau meningkat 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp481 miliar.

Kedua adalah divisi Healthcare yang memberikan kontribusi sebesar Rp356 miliar atau meningkat 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp320 miliar.

Sedangkan pilar ketiga adalah divisi Infrastructure & Hospitality yang menghasilkan kontribusi sebanyak Rp270 miliar atau meningkat 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp209 miliar.

Sementara untuk kinerja perusahaan per 30 Juni 2008, total pendapatan perseroan mencapai Rp1,218 miliar atau meningkat 21 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,010 miliar. Adapun laba bersih mencapai Rp204 miliar atau meningkat 4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp196 miliar.

"LPKR telah membuktikan keberhasilannya dalam meningkatkan nilai kapitalisasi pasar selama tiga tahun terakhir ini dan kami memiliki kesempatan untuk mengulang kembali keberhasilan ini untuk tiga sampai lima tahun mendatang," kata Eddy Handoko.

Rabu, 20 Agustus 2008

Pelemahan Indeks Bakal Berlanjut

Jakarta:Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu (20/8) ini diperkirakan masih akan melemah. “Tekanan turun masih besar,”

Tekanan pada indeks terutama oleh kecenderungan harga-harga komoditas yang terus turun. “Terutama batu bara,” kata Gifar. Dia memprediksi, indek hari ini akan bergerak di kisaran 2.027_2.059.

Perdagangan indeks di Bursa Efek Indonesia hari Selasa (19/8) kemarin ditutup melemah 42,65 poin atau 2,04 persen ke posisi 2.042,498 dengan nilai transaksi Rp 2,9 triliun. Ini posisi terendah sepanjang tahun 2008 ini.

Selain harga komoditas yang juga belum merangkak naik, lanjut Gifar, pelemahan indeks juga tak lepas dari kejatuhan bursa regional. “Sentimen negatif,” katanya. Mayoritas bursa utama Asia memang mengalami kejatuhan dipicu turunnya indeks bursa regional akibat timbulnya kekhawatiran kasus kredit perumahan.

Kemarin, indeks MSCI Asia Pasifik turun 1.9 persen menjadi 122,74 , yang merupakan level terendah sejak Juli 2006. Indeks Nikkei 225 turun 2,3 persen menjadi 12,865.05. Indeks Hang Seng di Hong Kong juga turun 1,5 persen yang juga menjadi penurunan terendah sejak 24 Juli lalu.

Sukuk, Alternatif Pendanaan Selain Dolar

JAKARTA - Ekonom INDEF Aviliani mengatakan sukuk bisa menjadi salah satu instrumen pengumpulan dana yang bagus selain dolar.

Selain menyasar Timur Tengah, keberadaan Sukuk bisa menjadi alternatif pembiayaan yang baik untuk perkembangan ekonomi, dan memang sudah saatnya Indonesia melakukan portofolio tidak hanya pada dolar saja, tetapi juga mata uang lain.

"Inikan menggunakan mata uang rupiah, tetapi kalau masuknya dari mata uang lain selain dolar tentunya akan menjadi lebih bagus, jadi akan memperbanyak portofolio mata uang asing diluar dolar," ungkap Ekonom INDEF Aviliani pada saat seminar ISEI tentang Kebijakan Moneter & Perbankan di Hotel Bumi Karsa Bidakara, Pancoran, Jakarta, Selasa (19/8/2008).

Meskipun dalam pelaksanaannya tentu masih perlu waktu juga, "Tidak mungkin dengan mengeluarkan mereka langsung beli, mereka masih membutuhkan kepercayaan dari pemerintah sendiri, tapi ini momen yang tepat untuk sukuk lebih berkembang dibanding SUN & ORI," tutupnya.

Animo Investor Terhadap SBSN Cukup Tinggi

JAKARTA - Animo investor dinilai masih cukup besar terhadap instrumen Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN). Meskipun ada Peraturan Bank Indonesia (BI) terkait SBSN yang notabene bisa menjadi batu sandungan belum direvisi serta pasar saham yang masih bergejolak belakangan ini.

"Karena ini sebetulnya peluang yang baik untuk investor fixed income untuk melakukan strategi investasi yang lebih bersifat defensif," ucap Head of Debt Capital Market Danareksa Securities, Edwin Syahruzad, saat jumpa pers di Gedung Depkeu,� Jakarta, Selasa (19/8/2008).

Danareksa Securities adalah satu dari tiga agen penjual yang ditunjuk pemerintah untuk penerbitan sukuk. Dua lainnya adalah Mandiri Sekuritas dan BNI Sekuritas. Selain itu, menurut Edwin, pada saat ini pasar ekuitas juga sedang bergejolak dan belum memerlihatkan tanda-tanda yang cukup kuat untuk bangkit.

"Sehingga salah satu cara investor untuk melakukan investasi adalah yang toleransi risikonya cukup rendah dan sukuk menjadi salah satu alternatif," jelasnya.

Apalagi, lanjut Edwin, formasi APBN 2009 juga terlihat lebih sehat jika dipandang dari sisi sustainability serta tekanan eksternal baik itu harga minyak maupun komoditi dunia. "Jadi memang semua itu bermuara pada animo yang lebih besar kepada fixed income. Kami mencoba menangkap peluang itu untuk bisa melakukan edukasi agar bisa memerluas basis investor sukuk diluar yang konvensional selama ini," imbuhnya.

Kamis, 14 Agustus 2008

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Kamis (14/8/2008) pagi diperkirakan akan sedikit menguat. Namun, investor masih akan bersikap hati-hati, mengingat lantai indeks masih rawan longsor.

Penguatan menyusul reboundnya indeks saham pada perdagangan Rabu 14 Agustus kemarin dan diperkirakan akan berpotensi berlanjut. Sektor perbankan dan perkebunan akan membantu penguatan dari indeks ini.

Berikut analisa saham untuk hari ini :

Setelah melemah 141 poin, indeks mengalami teknikal rebound lima poin keposisi 2.063 dipicu sektor perkebunan akibat reboundnya harga CPO dan perbankan.
Indeks hari ini fokus pada rilis data GDP kuartal II yang diperkirakan 6,2-6,3 persen atau diatas estimasi pemerintah sebesar 6,1 persen.

Dari indikator makro ekonomi kecuali inflasi masih positif seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, suku bunga, harga minyak mentah ICP, lifting minyak, konsumsi BBM dan elpiji yang memberi sinyal kondisi fundamental masih bagus.
Indeks akan kembali menguat dikisaran 2.040-2.080 dengan pilihan saham: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Danamon Tbk (BDMN) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).


Tekanan jual sebagai akibat sentimen negatif terhadap saham sektor pertambangan menahan laju penguatan IHSG pada perdagangan kemarin.

Dengan demikian IHSG membutuhkan dorongan katalis positif yang diharapkan muncul dari diumumkannya data pertumbuhan domestik pada hari ini untuk dapat mendorong IHSG bergerak menguji resistensi 2.100.

Diperkirakan pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang gerak pada interval 2.050-2.100.

BPS Umumkan PDB Kuartal II-2008 Siang Ini

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan laju pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari angka Produk Dometik Bruto (PDB), Kamis (14/8/2008) siang ini.

Rencananya, Kepala BPS Rusman Heriawan akan membacakan hasil penghitungan BPS, pukul 13.30 di Gedung BPS, Ruang Abdul Madjid, Jalan Dr Sutomo No 6-8, Jakarta Pusat.

Selain PDB, BPS juga akan mengumumkan angka indeks tendensi bisnis dan indeks tendensi konsumen triwulan II-2008.

Sebelumnya Departemen Keuangan menyatakan optimistis laju pertumbuhan akan berada di atas enam persen. Jumlah itu diyakini lebih baik ketimbang laju ekonomi pada kuartal I-2008, berada di level 6,3 persen.

Perkiraan ini menyusul data pembentukan modal tetap bruto atau investasi yang membaik hingga 31 Juli 2008. Hal itu, antara lain ditunjukkan oleh impor barang modal yang sampai saat ini (year to date/ytd) melonjak 53,5 persen, penjualan semen naik 21,1 persen (ytd), kredit investasi dan modal kerja per 31 Juli masing-masing naik 30,7 persen dan 37 persen (year on year/yoy), serta penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri tumbuh 23,2 persen (ytd).

Harga Minyak Naik ke USD116

NEW YORK - Harga minyak mentah kembali naik USD3 per barel, setelah AS mengumumkan penurunan cadangan minyak mentah dan bahan bakar minyak.

Harga minyak mentah pada perdagangan Rabu 14 Agustus, waktu setempat, naik USD2,99 menjadi USD116 per barel setelah kecemasan terhadap permintaan menekan harga ke level terendah dalam tiga bulan, USD112,31 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis brent menguat USD2,33 menjadi USD113,47 per barel.

Seperti dikutip dari Associated Press (AP) Kamis (15/8/2008), cadangan bahan bakar minyak AS anjlok 6,4 juta barel dalam sepekan yang berakhir 8 Agustus, karena ada penurunan produksi.

Sedangkan cadangan minyak Negeri Paman Sam mentah merosot 400 ribu barel, yang sebagian besar akibat penutupan fasilitas akibat kekhawatiran serangan topan Edouard.

Volatilitas harga minyak berpotensi terjadi lagi menyusul belum terselesaikannya konflik antara Rusia dengan Georgia yang mengancam jalur pasokan minyak dan gas dari Laut Kaspia ke Eropa.

Sebab, beberapa perusahaan minyak multinasional telah menutup sebagian fasilitas mereka di wilayah Georgia. Mereka takut situasi akibat perang akan semakin memanas.

Selasa, 12 Agustus 2008

Permintaan Berkurang, Harga Minyak Turun Lagi

Jakarta:

Harga minyak mentah dunia kembali menukik di bawah US$ 114 per barel pada penutupan perdagangan waktu setempat.

Pada pembukaan perdagangan, pergerakan harga minyak Mengalami fluktuasi yang tiingi, seiring semakin berkurangnya permintaan.

"Permintaan terhadap minyak sekarang melemah," kata Analis dari Alaron Trading Corp. Phil Flynn di Chicago.

Setelah jatuh mendekati US$ 100 per barel minggu lalu, minak mentah jenis light, sweet untuk pengiriman September kembali turun US$ 1,69 menjadi US$ 113,51 per barel dalam perdagangan di bursa komoditas New York.

Bursa Saham New York Bergairah

New York:

Perdagangan saham di Wall Street sangat bergairah seiring tren penurunan harga minyak dunia dan pernyataan The Fed bahwa perbankan mulai meningkatkan standar prosedur pemberian kredit.

Indeks Dow Jones naik 130 poin pada pertengahan perdagangan dan pada akhir perdagangan ditutup menguat 48,03 poin atau 0,41 persen menjadi 11.782,35. Indeks Standard & Poor's 500 naik 0,69 persen menjadi 1.305,32. Indeks Nasdaq juga menguat 1,07 persen menjadi 2.439,95.

Indeks harga saham gabungan pada bursa-bursa utama dunia juga mengalami kenaikan. Indeks Nikkei Jepang naik 1,99 persen, FTSE Inggris indeksnya naik 0,96 persen, DAX Jerman naik 0,73 persen, dan CAC-40 Perancis naik 1,04 persen.

Pagi Ini BEI Kedatangan Tamu IPO Bayan

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/8/2008) ini akan kedatangan tamu yakni PT Bayan Resources Tbk. Bayan akan mencatatkan saham perdananya (initial public offering/IPO), di lantai bursa.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menerbitkan pernyataan efektif bagi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) PT Bayan Resources Tbk, meski ada gugatan hukum terkait sengketa kepemilikan saham Bayan.

Ketua Bapepam-LK Ahmad Fuad Rahmany mengatakan telah meneliti Bayan setelah menerima surat yang meminta pemberian pernyataan efektif ditelaah karena masih ada sengketa kepemilikan saham perusahaan tambang itu.

"Kecenderungannya begitu kalau ada perusahaan tambang yang mau IPO langsung ada permasalahan soal saham. Ada yang bilang pembelian yang dulu itu tidak sah, kami telah menelaah dan memberikan pernyataan efektif," ujarnya seusai acara Aktifnya Pasar Modal, di Gedung Serbaguna BEI, Senin 11 Agustus kemarin.

Dia menjelaskan Bayan telah mengungkapkan masalah sengketa tersebut dan investor juga sudah mengetahui.

Bapepam-LK, lanjutnya, juga menerima surat dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang menyatakan operasional Bayan sesuai dengan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

Surat tersebut menyatakan bahwa pemerintah daerah Kutai tidak memiliki hak menghentikan hak eksplorasi.

Kasus hukum ini muncul karena Plt Bupati Kutai Timur Isran Noor memerintahkan PT Perkasa Inaka Kerta, anak usaha Bayan untuk menghentikan kegiatan penambangannya karena kurangnya perizinan kehutanan pada sebagian area pertambangannya.

Sekadar diketahui, perseroan telah melaksanakan masa penawaran ke publik pada 6-8 Agustus 2008. Penjatahan pada 9 Agustus dan rencana pencatatan saham di BEI pada 12 Agustus 2008. Bayan menjual 25 persen atau 833.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Serta ditawarkan kepada masyarakat Rp5.800 per lembar saham. (rhs)

Lantai Bursa Saham Dibayangi Koreksi

JAKARTA - Setelah pada penutupan perdagangan Senin 11 Agustus menyentuh level terendah sepanjang tahun ini, diperkirakan koreksi tersebut masih akan berlanjut pada Selasa (12/8/2008) ini.

Fluktuasi harga minyak mentah dan sentimen negatif dari bursa regional menjadi pemicu utamanya. "Secara teknis indeks besok (hari ini) bakal kembali terkoreksi. Pergerakannya akan berada pada level support 1.125 dan resistance 2.060," ungkap analis City Pacific Securities Hendri Effendi.

Koreksi indeks hari ini menurut dia masih akan dipengaruhi fluktuasi harga minyak mentah. Harga minyak mentah dunia kemarin tercatat turun hingga USD115,2 per barel meski kemudian kembali naik ke USD116 per barel. Hal ini, kata dia, telah memicu tekanan yang kuat bagi saham-saham di sektor yang berkaitan.

Hal itu tampak dari terkoreksinya harga saham-saham sektor migas dan sektor pertambangan. Karena itu, untuk perdagangan hari ini, Hendri merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham berfundamental bagus di luar sektor migas.

Di antaranya saham di sektor alat berat, yaitu saham PT United Tractors bk (UNTR), saham-saham sektor perbankan semisal PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham sektor telekomunikasi seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Menurut Trimegah Securities, tekanan jual serta penetrasi level support USD117 per barel harga minyak, diikuti pula oleh pelemahan harga komoditas tambang yang pada akhirnya menekan pergerakan IHSG melampaui level support terendah 2008 yaitu 2.129.

Apabila tekanan pelemahan tersebut berlanjut pada perdagangan hari ini, maka IHSG berpeluang menuju target celah harga bulan Juli 2007 pada level 2.062 dengan support 2.050. Tanpa adanya katalis positif yang mampu menahan laju pelemahan, peluang diharapkan datang dari animo para investor terhadap IPO Bayan Resources untuk bertahan pada support 2.125 dan memberikan ruang gerak menguji resisten 2.150.

Kamis, 07 Agustus 2008

Si Emas Hitam Turun Harga USD118

NEW YORK - Harga minyak mentah lagi-lagi menurun dan bersandar di USD118 per barel. Si emas hitam ini masih melaju tidak terkendali, pekan lalu bercokol di level termahal, kini melucur ke bawah.

Perdagangan di New York Merchantile Exchange pada perdagangan Rabu 6 Agustus, waktu setempat, harga minyak turun lebih dari USD30 dibanding rekor tertinggi.

Penurunan ini terjadi setelah terjadi lonjakan volume cadangan minyak mentah di Negeri Paman Sam, di tengah penurunan permintaan terhadap bahan bakar minyak. Bagi para pemegang saham sektor pertambangan dan komoditas sepertinya harus hati-hati karena penurunan harga minyak berpotensi menggerus gain dari kedua sektor tersebut.

Seperti dikutip dari Associated Press (AP), Kamis (7/8/2008), harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman September turun 59 sen dolar AS menjadi USD118,58 per barel. Level itu adalah yang terendah sejak 2 Mei, atau melorot 20 persen dari rekor tertinggi pada USD147,27 yang tercapai pada 11 Juli lalu.

Sejumlah investor yakin penurunan sebesar 20 persen sebagai pertanda awal dari bearmarket atau lesunya pasar. Para pelaku pasar saat ini tengah menunggu apakah harga minyak akan turun lagi di bawah USD117 per barel, yang merupakan level resistance.

Tapi Analis di Oil Price Information Service di New Jersey Tom Kloza mengatakan, bahwa kejadian-kejadian mengejutkan seperti kekerasan di Timur Tengah atau Nigeria serta badai besar yang menghantam wilayah Teluk Meksiko, akan kembali membawa harga minyak lebih tinggi.

Sejumlah analis lainnya juga mengatakan harga minyak untuk angka panjang masih memiliki tren menguat. Departemen Energi AS melaporkan bahwa cadangan minyak mentah AS naik 1,7 juta barel menjadi 296,9 juta untuk pekan yang berakhir 1 Agustus, melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan naik 1,2 juta barel.

Sementara itu di London, harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman September turun 70 sen menjadi USD117 per barel.

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (7/8/2008) diprediksi akan menguat, walaupun tipis. Sektor-sektor di bidang infrastruktur akan membantu menguatnya pergerakan indeks.

Penurunan harga minyak mentah dan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar internasional diperkirakan menjadi arah pergerakan indeks. "Saham-saham perkebunan masih melakukan konsolidasi,"

Gifar memprediksi gerak indeks hari ini akan berada pada level support 2.160 dan resistance 2.196. Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas juga berpendapat sama, pasar kemungkinan akan bergerak mixed dengan kecenderungan negatif, akibat sentimen negatif dari perkembangan harga komoditas.


Setelah menguat pada sesi pertama akhirnya indeks hanya menguat tipis 1,5 poin ke level 2.187. Walaupun bursa regional menguat karena harga komoditas seperti CPO dan minyak masih tertekan, membuat saham berbasis komoditas pun masih dalam tekanan hebat.

Sektor-sektor yang diprediksi menguat yakni sektor infrastruktur dipimpin PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terkait harga jual gas yang kini bersifat business to business (B2B). Indeks selanjutnya mengikuti arah harga komoditas dengan kisaran 2.170-2.220 dengan pilihan saham: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Astra Internasional Tbk (ASII).


Sentimen positif dari bursa regional mampu untuk mendorong IHSG pada area positif. Namun, masih minimnya sentimen dalam negeri serta bearish trend masih tetap membayangi pergerakan indeks.

Dengan indeks yang masih rawan terhadap aksi profit taking, maka potensi untuk kembali pada area negatif pada perdagangan hari ini cukup besar. Apalagi jika bursa regional berbalik arah. Support kuat terlihat di kisaran 2.150 dengan batas atas pada level 2.210.

BI Tetap Optimistis Kredit Tumbuh Subur

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tetap optimistis target pertumbuhan kredit perbankan 2008 sebesar 24 persen akan tercapai meski kondisi ekonomi masih bergejolak.

Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Halim Alamsyah mengatakan, hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya bank yang menurunkan target kreditnya. Padahal, BI sudah mengingatkan tentang kemungkinan semakin naiknya tingkat suku bunga, kemudian melemahnya harga komoditas, serta pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) yang masih rendah. "Pada semester II, beberapa bank justru menaikkan target kreditnya," katanya di Jakarta.

Halim menambahkan, selama ini perbankan memanfaatkan simpanan dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebagai sumber pembiayaan kreditnya. Pada akhir Juni 2008, posisi SBI trus menunjukkan pengurangan, yakni dari Rp280 triliun menjadi Rp183,5 triliun. Untuk itu, BI mengingatkan agar perbankan nasional mengukur kemampuannya.

"Meski permintaan kredit tetap tinggi, tapi bank harus bisa menahan diri. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang," tandasnya. Halim menambahkan, BI sudah menerima laporan rencana bisnis bank (RBB) semester II milik 15 bank besar dan 21 bank menengah kecil. Dari ke-15 bank besar tersebut, 10 di antaranya tidak melakukan revisi.

Sementara tiga bank menaikkan target dan sisanya menurunkan target pertumbuhan kreditnya. "Koreksi ini dipicu oleh ekspektasi inflasi yang tinggi dan dikhawatirkan akan memengaruhi pertumbuhan perekonomian nasional," paparnya.

Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Dyah Nastiti K Mukhijani dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kredit perbankan per Juni masih tumbuh sebessar 31,6 persen dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) turun menjadi 4,08 persen.

Penjualan kendaraan bermotor dan semen meningkat pesat. Dengan kondisi tersebut,pertumbuhan kredit akan mendorong perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2008, lanjut Dyah,akan tetap tumbuh jika ditopang pertumbuhan ekspor, pengeluaran konsumsi masyarakat, dan pengeluaran pemerintah yang cukup tinggi.

Permintaan dalam negeri juga ditopang oleh peningkatan belanja daerah dan telah dimulainya tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2009. Terhadap kondisi tersebut, praktisi perbankan Paul Sutaryono menyatakan pertumbuhan kredit memang menunjukkan bahwa fungsi intermediasi perbankan berjalan. Hal tersebut ditunjukkan oleh rasio simpanan dibandingkan kredit (loan to deposit ratio/LDR) yang melejit sekitar 74 persen dan dirong oleh kredit modal kerja.

"Artinya, banyak perusahaan memerlukan tambahan modal kerja karena biaya produksi semakin tinggi. Selain itu,laju inflasi dipicu kenaikan harga BBM.Hal ini berarti biaya modal atau cost of capital semakin tinggi," tukasnya kepada SINDO kemarin. Untuk itu, lanjut Paul, bank tetap wajib meningkatkan kualitas kredit melalui penerapan manajemen risiko kredit dengan baik dan benar sehingga tidak asal kucurkan kredit.

Pengamat perbankan Paul Sutaryono mengatakan, masih tingginya penyaluran kredit menunjukkan bahwa fungsi intermediasi perbankan sudah berjalan. Hal tersebut ditunjukkan oleh rasio simpanan dibandingkan kredit (loan to deposit ratio/LDR) yang melejit sekitar 74 persen dan didorong kredit modal kerja.

Investor Asing Buru Saham Trias

JAKARTA - Sejumlah konsorsium broker asing siap memborong saham perusahaan manufaktur biaxially oriented polypropylene (BOPP), PT Trias Sentosa Tbk.

Perburuan ini seiring dengan keberhasilan perseroan membukukan pertumbuhan penjualan semester I-2008 sekitar 50,6 persen menjadi Rp952 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp632 miliar.

Sumber okezone di Jakarta Kamis (7/8/2008) mengatakan, kinerja keuangan yang menguat menaikkan kepercayaan broker asing mengoleksi saham berkode emiten TRST ini.

Selain itu, rencana perseroan membeli pabrik produk kemasan di Tianjin, Tiongkok, dan keberhasilan Trias mendapatkan dana segar untuk mendukung ekspansi usaha di mancanegara mendorong saham TRST siap di buru dalam waktu dekat.

Sekadar diketahui, pada perdagangan Rabu 6 Agustus kemarin, TRST melemah Rp5 menjadi Rp215 per lembar saham.

Selasa, 05 Agustus 2008

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (5/8/2008) diperkirakan kembali terkoreksi, melanjutkan pelemahan kemarin.

Sebab, selain belum ada sentimen positif, pelaku pasar pun masih menahan diri menunggu pengumuman suku bunga acuan BI Rate.

"Yang akan menopang indeks hari ini adalah kemungkinan berlanjutnya penguatan saham PT telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan saham sektor perbankan. Namun, secara teknikal IHSG akan melemah," Dia memperkirakan indeks hari ini akan bergerak pada level support 2.200-2.275 dan level resistance 2.270-2.315.

setelah melemah awal pekan, IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang mengalami rebound. "Sentimen positif IHSG datang dari indeks regional dan tingkat inflasi yang sesuai prediksi market," jelasnya. Angka inflasi Juli pada level 1,37 persen, kata dia, sudah sesuai antisipasi sehingga pasar cenderung terkendali.

Penyebab inflasi yang selama ini berasal dari lonjakan harga minyak mentah juga tidak terlalu mengkhawatirkan lagi. Sebab, level harga minyak yang kini berada di kisaran USD126 per barel diperkirakan masih berpotensi turun, bahkan mengarah ke level USD100 per barel. Willy memprediksi indeks hari ini akan bergerak antara level support bawah 2.210 dan 2.227, serta level resistance 2.290 dan strong resistance2.320.

"Harga minyak mentah tidak lagi mengkhawatirkan dan inflasi terkendali. Jadi, indeks hari ini terbuka peluang untuk rebound," ungkapnya. Dia menyebut, saham sektor telekomunikasi hari ini kembali akan menopang indeks setelah rebound-nya (TLKM)ke level Rp7.950 atau naik 3,92 persen. Selain itu, saham sektor komoditas seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan berada di level Rp3.800, setelah jatuh terlampau jauh.

"TLKM akan tetap kuat, sedangkan Antam setelah melepas Herald, memiliki modal besar sehingga terbuka peluang melakukan ekspansi," paparnya.

euforia melemahnya pergerakan bursa regional, serta aksi profit taking beberapa saham unggulan menekan laju pergerakan IHSG hingga 0,9 persen atau ditutup pada kisaran level support harga 2.230.

Apabila euforia tersebut berlanjut pada perdagangan hari ini, maka terbuka potensi terciptanya dead cross serta penembusan support harga 2.200. Tekanan jual jangka pendek tersebut diperkirakan akan membawa IHSG pada interval 2.195 - 2.230.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 21,070 poin atau 0,94 persen ke posisi 2.227,68. Indeks LQ45 turun 5,06 poin ke posisi 462,76 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,30 poin ke posisi 372,57. Volume perdagangan tercatat sebanyak 1,280 miliar saham atau senilai Rp2,808 triliun.

Rupiah Menantikan Kebijakan BI Rate

JAKARTA - Pelaku pasar valuta asing pada perdagangan ini akan menahan aksi jual-belinya, sampai ada kepastian soal kebijakan BI rate.

Begitu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) mengumumkan mempertahankan BI rate di posisi 8,75 persen atau menaikkan 25 basis poin menjadi sembilan persen. Jika BI rate dinaikan menjadi sembilan persen, maka rupiah diprediksikan akan semakin bergelora.

Namun, saat ini pasar masih belum bisa membaca gelagat kebijakan moneter tersebut. Karena, tekanan inflasi yang tinggi masih menjadi pertimbangan. Kenaikan inflasi Juli dipicu akibat kenaikan harga pada seluruh kelompok barang dan jasa, terutama pada kelompok pendidikan,rekreasi, dan olahraga serta kelompok bahan makanan.

Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta berharap, BI tidak terus menaikkan BI Rate dalam mengendalikan laju inflasi. Kenaikan suku bunga acuan dikhawatirkan malah membebani ekonomi sektor riil.

"Saya melihat BI dalam mengendalikannya (laju inflasi) masih klasik, yaitu dengan melakukan kebijakan tight money policy. Saya juga dengar giro wajib minimum mau dinaikkan. Ini akan membuat sektor riil macet karena bunga kredit naik," ujarnya di Jakarta, Senin 5 Agustus kemarin. Paskah mengakui, untuk menahan laju inflasi tersebut, BI memang bisa menggunakan instrumen suku bunga.

Pada perdagangan Senin 4 Agustus kemarin, nilai tukar rupiah pada perdagangan ditutup menguat lima poin ke posisi Rp9.082 per USD, di banding perdagangan Jumat akhir pekan lalu.

CPRO Tingkatkan Produksi 85,88%

JAKARTA - PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) sebagai produsen terintegrasi secara vertikal terbesar di dunia, hingga akhir Juni 2008 mencatat peningkatan produksi menjadi 48.952 metrik ton.

Angka tersebut mendekati total produksi udang sepanjang tahun 2007 yang mencapai 57 ribu ton. Adapun untuk jumlah produksi sampai dengan periode Juni 2008 tersebut mencapai 85,88 persen dari total produksi tahun 2007.

"Berkat dukungan petambak, karyawan serta pemangku kepentingan lainnya, kami berhasil meningkatkan secara signifikan produksi budidaya udang pada lahan tambak yang dioperasikan oleh perseroan, " kata Wakil Direktur Utama CPRO, Mahar A Sembiring dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (4/8/2008).

Mahar menuturkan peningkatan produksi tersebut ditunjang oleh program revitalisasi tambak yang tengah dilakukan oleh perseroan sepanjang periode 2007-2009.

Program revitalisasi tersebut meliputi kegiatan peremajaan fasilitas tambak serta pendayagunaan teknologi budidaya udang. Selain itu, rampungnya program revitalisasi pada unit usaha Wachyuni Mandira di penghujung 2007 memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan produksi di akhir Juni 2008.

Seiring dengan semakin banyaknya jumlah tambak yang selesai direvitalisasi, lanjut Mahar, peningkatan produksi panen udang akan terus berlanjut dengan pesat.

"Dalam hal ini perseroan jelas memiliki potensi yang besar di tahun 2008 untuk dapat mencapai jumlah produksi dua kali lipat dari tahun sebelumnya," tegas Mahar.

Sementara itu, CPRO melalui laporan pertengahan tahunnya juga menunjukkan kinerja keuangan yang meningkat tajam. Perseroan mencatat angka penjualan bersih sebesar Rp3,683 triliun sampai dengan periode 30 Juni 2008, meningkat 42,18 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba kotor melonjak sebesar 50,37 persen menjadi Rp749,17 miliar dari Rp498,21 miliar di periode yang sama tahun 2007.

Sementara analis Panca Global Securities Bertrand Reynaldi mengatakan bahwa potensi CPRO dalam aspek produksi terefleksikan dari kuatnya fundamental perseroan. Dengan terus berjalannya proses revitalisasi yang telah dilakukan sejak tahun 2007, perseroan memiliki potensi besar untuk dapat mengembangkan kapasitas produksi secara terus menerus. "Hal ini dapat pulat dilihat dari kuatnya fundamental perseroan seperti yang telah diumumkan," tandasnya.

Harga Minyak Meluncur ke USD120

NEW YORK - Harga minyak kembali turun tajam ke level terendah selama tiga bulan terakhir, yakni di bawah USD120 per barel.

Anjloknya harga minyak itu akibat aksi jual besar-besaran setelah badai tropis Edouard, yang dikhawatirkan merusak fasilitas minyak AS di Teluk Meksiko. Namun kekhawatiran ini tidak terbukti. Sehingga produksi minyak dan gas menjadi tidak terganggu.

Bahkan, selama perdagangan hari itu harga minyak mentah sempat merosot lebih dari USD5 per barel, yang diiringi oleh anjloknya harga sejumlah komoditas mulai dari jagung hingga batu bara.

Departemen Perdagangan AS menyebutkan, penyebab penurunan harga minyak akibat belanja konsumen menurun setelah menyesuaikan dengan laju inflasi dan menyusul tingginya harga bahan bakar, makanan dan sejumlah barang lainnya. Kondisi ini memproyeksikan bahwa ekonomi AS melamban. Akibatknya, permintaan terhadap minyak menjadi menurun.

Pada perdagangan Senin 4 Agustus waktu setempat, di Pasar Perdagangan New York, harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman September anjlok USD3,69 atau 2,9 persen, menjadi USD121,41 per barel.

Seperti dikutip dari Associated Press (AP), Selasa (5/8/2008), harga tersebut merupakan harga terendah sejak 5 Mei lalu. Sebelumnya harga minyak itu sempat melorot menjadi USD119,50, level terendah sejak 6 Mei.

Harga gas alam juga turun tajam sebesar 66,3 sen, atau 7,1 persen, menjadi USD8,726 per 1.000 kaki kubik. Dan harga bensin di AS turun 8,41 sen menjadi USD3,0002 per galon. Harga sejumlah komoditas seperti emas, jagung, tembaga dan kedelai juga melorot.

world market