Senin, 29 September 2008

Kendati Sepi, IHSG Bisa Terciprat Berkah Bailout

JAKARTA - Perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) di lantai bursa hari ini akan sepi transaksi. Para pialang sudah banyak yang libur Lebaran.

Namun, gegap-gempita keputusan bailout oleh kongres AS bisa menjadi sentimen positif di tengah sepinya sentimen. "Kalau dalam kondisi normal ini bisa menjadi menguat tajam. Berhubung saat ini banyak pelaku pasar yang sudah libur mungkin dampaknya masih kurang terasa," .

Menurutnya, keputusan ini akan membuat saham perbankan dan saham-saham yang berhubungan dengan suku bunga, menjadi bermekaran. "Misalnya PT Astra International Tbk," imbuhnya.

Sementara itu, analis Optima Securites Ikhsan Binarto menyarankan,� untuk mengoleksi PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), PT Timah Tbk (TINS), danPT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Di sisi lain, pelaku pasar diperkirakan memilih menyelamatkan portofolionya selama libur lebaran. Analis Sinarmas Sekuritas Alfiansyah mengatakan, volatilitas pasar finansial global masih tinggi karena belum jelasnya akhir krisis keuangan di AS yang bermula dari gagal bayar kredit perumahan tersebut.

IHSG pada penutupan Jumat (26/9/2008), mengalami kemerosotan cukup dalam sebesar 23,97 poin atau 1,28 persen di level 1.846,09 Sementara indeks LQ45 turun 4,77 poin di level 380,43, dan Jakarta Islamic Indeks (JII) naik 2,16 poin menjadi 291,92.

Sedangkan volume perdagangan tercatat sebesar 1,66 miliar lembar saham atau senilai Rp1,75 triliun. Saham yang tercatat menguat sebanyak 49 saham, 120 saham melemah, dan 64 saham pada posisi stagnan.

Saham-saham yang tercatat melemah di antaranya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp500 ke posisi Rp13.300, PT Smart Tbk (SMAR) turun Rp300 ke posisi Rp2.650, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp300 ke posisi Rp9.950, dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) turun Rp175 ke posisi Rp2.050.

Sedangkan saham-saham yang tercatat menguat di antaranya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp350 ke posisi Rp7.800, PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA) naik Rp150 ke posisi Rp2.350, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik Rp100 ke posisi Rp7.100, dan PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) naik Rp100 ke posisi Rp5.400.

Antam Klarifikasi Soal Pinjaman JBIC

JAKARTA - PT Aneka Tambang (ANTM) mengklarifikasi perolehan persetujuan kredit dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) senilai USD325 juta atau sekira Rp3 triliun.

Dana tersebut merupakan estimasi dalam pembiayaan proyek Tayan yang totalnya mencapai USD500 juta. Mengingat proyek tersebut masih dalam tahap pengkajian.

Demikian diungkapkan Sekretaris perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo, dalam keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta seperti dikutip Sabtu (27/9/2008).

Pinjaman ini, yang diteken pada akhir 2007, merupakan 65 persen dari total kebutuhan investasi sebesar USD500 juta untuk membangun proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat.

"Kajian finansial juga akan mencakup skim pembiayaan proyek dan pembiayaan porsi Antam, selain nilai proyek secara keseluruhan," tambahnya.

Dia menjelaskan, baik skim pembiayaan maupun porsi pembiayaan Antam juga masih dalam kajian dan akan disampaikan ke public pada saat kajian tersebut selesai. Pada saat ini, pembiayaan proyek Tayan direncanakan menggunakan pendanaan dari JBIC/NEXI.

"Oleh karena itu, berita perolehan kredit senilai USD325 juta kurang tepat mengingat nilai tersebut masih merupakan estimasi dan nilai� final proyek Tayan seacra keseluruhan masih dalam kajian," tutupnya.

Saat ini, ANTM memiliki 65 persen saham di proyek Tayan, melalui perusahaan patungan dengan investor dari Jepang, Showa Denko KK, Marubeni Corporation, dan Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited dari Singapura.

ANTM akan menyetor USD113,75 juta, sedangkan investor lainnya akan menyetor USD61,25 juta. Pabrik alumina akan dibangun pada lahan seluas 15 ribu hektare dan nantinya dapat memproduksi sekitar 300 ribu ton alumina per tahun.

Bailout Hembuskan Angin Segar ke Pasar Global

WASHINGTON - Persetujuan bailout senilai USD700 miliar oleh Pemerintah Amerika Serikat, menjadi fokus investor global. Bagaimana tidak, Pimpinan Kongres AS dan pemerintahan George W Bush, telah mencapai kata kesepakatan soal bailout sebesar USD700 miliar. Hal ini adalah berita yang ditunggu-tunggu pasar.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (29/9/2008), Miliuner Warren Buffet sebelumnya telah memperingatkan Kongres Amerika Serikat, bahwa jika mereka tidak menyetujui bailout, maka Negari Paman Sam itu akan menghadapi krisis keuangan terbesar dalam sejarah ekonomi dunia.

Pernyataan Chairman and CEO Berkshire Hathaway Inc itu muncul, saat dimintai pendapatnya oleh pihak Kongres. "Bufffet salah satu dari beberapa pengusaha yang dimintai pendaptnya," sebut senator dari Demokrat Kent Contad.

Buffet yang mempunyai kekayaan sekitar USD50 miliar, merupakan orang terkaya kedua di AS dalam daftar orang terkaya versi majalah Forbes.

Tak ayal selepas keputusan pengesahan ini, maka diproyeksikan akan memberi angin segar. Di mana sebelumnya, indeks saham global bergerak tidak menentu.

Sementara itu seperti dilansir Reuters, senator dari Partai Republik Barney Frank, menyatakan masih akan melihat keadaan bursa di AS, kendati program penyelamatan keuangan AS disepakati.

Menurut analis setempat, untuk sektor tambang sepertinya masih berat untuk melenggang. Hal ini disebabkan harga minyak mentah pada penutupan perdagangan di bursa Nymex akhir pekan lalu kembali merosot. Harga minyak mentah berjangka Nymex November turun USD1,13 (1,1 persen) di level USD106,89 per barel.

Pada perdagangan akhir pekan lalu waktu setempat, indeks utama AS di Wall Street akhir pekan lalu bergerak mixed. Indeks Dow Jones melonjak 118,2 poin (1,07 persen) ke level 11.140,26, indeks S&P 500 menguat 0,33 persen ke level 1.213,12 dan Nasdaq melemah 3,23 poin (0,15 persen) ke level 2.183,34.

Kamis, 18 September 2008

berita saham hari ini

JAKARTA - Awan hitam yang kembali menyeruak di lantai saham pasar global, membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka terhempas.

IHSG pada pembukaan perdagangan Kamis (18/9/2008) dibuka 42,27 poin atau 2,39 persen ke posisi 1.727,62.

Volume perdagangan terpantau 208,72 juta lembar saham, senilai Rp279,027 miliar. Saham yang dibuka menguat 7 jenis saham, melemah 87 jenis saham, dan stagnan 6 jenis saham.

Indeks LQ45 turun 10,669 poin ke posisi 344,42 dan Jakarta Islamic Indeks (JII) turun 6,0799 ke posisi 263,79.

Saham-saham yang bergerak menguat, antara lain PT Trada Maritime Tbk (TRAM) naik Rp34 ke posisi Rp159, PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) turun Rp10 ke posisi Rp200, dan PT Prima Alloy Steel Tbk (PRAS).

Saham-saham yang bergerak melemah, antara lain PT Astra International Tbk (ASII) Rp950 ke posisi Rp16.000, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp900 ke posisi Rp11.100, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp450 ke posisi Rp17.900, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) turun Rp300 ke posisi Rp4.700.

world market