"Pelaku pasar masih melihat pencabutan subsidi, masalah BLT, dan demonstrasi menolak kenaikan BBM sifatnya sementara atau tidak," ujar Treasury PT Bank Permata Suryanto Chang kepada Tempo.
Melemahnya nilai rupiah juga dipicu oleh kondisi bursa regional yang turun pada perdagangan kemarin. "Indeks Asia terpuruk sehingga mata uangnya pun melemah," katanya.
Selain itu, harga minyak yang berada di atas US$ 133 per barel akan semakin membuat nilai mata uang Asia melemah terhadap dolar AS.
Ia memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran 9.350 sampai 9.400 pada perdagangan nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar