Selasa, 27 Mei 2008

Tiga Investor Asing Siap Investasi Biofuel


Kapanlagi.com - Tiga investor asal Amerika Serikat, Australia dan Korea Selatan, menyatakan minat mengembangkan minyak nabati (biofuel) berkapasitas 2 juta kilo liter per tahun di Gorontalo dengan investasi sekitar US$500 juta.

"Mereka (investor) menyatakan siap berinvestasi," kata Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad, di sela Indonesian Regional Investment Forum (IRIF) 2008, di Jakarta, Senin (26/5).

Menurut Fadel, pembangunan pabrik biofuel berbahan baku buah jarak, jagung dan kelapa sawit itu sudah mendapat persetujuan atau izin dari kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku biofuel, kita menyiapkan lahan sekitar 50.000 ha yang terutama untuk jarak, jagung, dan sedikit untuk kelapa sawit," ujarnya.

Gorontalo saat ini merupakan salah satu propinsi yang masyarakatnya menikmati keuntungan menyusul kenaikan harga komoditas pertanian, terutama jagung.

Fadel menjelaskan, Gorontalo saat ini sedang gencar-gencarnya mengembangkan industri berbasis komoditi.

"Mulai tahun ini kita akan masuk pada pengembangan industri berbasis komoditi dalam skala menengah besar," ujarnya.

Menurut dia, kapasitas produksi jagung di wilayahnya saat ini telah mencapai 750.000 juta ton, dan diharapkan mencapai satu juta ton pada tahun 2009.

"Jagung merupakan salah satu komoditi andalan kami, selain juga komoditi lainnya seperti perikanan," katanya.

Produksi jagung, selain untuk memenuhi pasar ekspor seperti Malaysia, Pilipina, juga nantinya akan digunakan untuk bahan biofuel.

Terkait penyelenggaraan IRIF 2008, mantan kedua Kadin ini menjelaskan, Gorontalo menyiapkan empat fasilitas utama bagi investor yang berminat menanamkan modalnya di wilayah itu.

Selain memberikan insentif berupa kemudahan birokrasi, juga akan berikan fasilitas keringanan pajak terutama investor yang belum memiliki penghasilan.

"Kita juga membantu mempercepat pembangunan trans Sulawesi untuk mempermudah akses para investor hingga ke daerah investasi," katanya.

Menurut dia, yang tidak kalah penting menarik investor adalah komitmen Pemda Gorontalo menghilangkan berbagai distribusi dan peraturan-peraturan daerah yang dianggap menghambat investasi. (kpl/rif)

Tidak ada komentar:

world market