Senin, 29 September 2008

Antam Klarifikasi Soal Pinjaman JBIC

JAKARTA - PT Aneka Tambang (ANTM) mengklarifikasi perolehan persetujuan kredit dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) senilai USD325 juta atau sekira Rp3 triliun.

Dana tersebut merupakan estimasi dalam pembiayaan proyek Tayan yang totalnya mencapai USD500 juta. Mengingat proyek tersebut masih dalam tahap pengkajian.

Demikian diungkapkan Sekretaris perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo, dalam keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta seperti dikutip Sabtu (27/9/2008).

Pinjaman ini, yang diteken pada akhir 2007, merupakan 65 persen dari total kebutuhan investasi sebesar USD500 juta untuk membangun proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat.

"Kajian finansial juga akan mencakup skim pembiayaan proyek dan pembiayaan porsi Antam, selain nilai proyek secara keseluruhan," tambahnya.

Dia menjelaskan, baik skim pembiayaan maupun porsi pembiayaan Antam juga masih dalam kajian dan akan disampaikan ke public pada saat kajian tersebut selesai. Pada saat ini, pembiayaan proyek Tayan direncanakan menggunakan pendanaan dari JBIC/NEXI.

"Oleh karena itu, berita perolehan kredit senilai USD325 juta kurang tepat mengingat nilai tersebut masih merupakan estimasi dan nilai� final proyek Tayan seacra keseluruhan masih dalam kajian," tutupnya.

Saat ini, ANTM memiliki 65 persen saham di proyek Tayan, melalui perusahaan patungan dengan investor dari Jepang, Showa Denko KK, Marubeni Corporation, dan Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited dari Singapura.

ANTM akan menyetor USD113,75 juta, sedangkan investor lainnya akan menyetor USD61,25 juta. Pabrik alumina akan dibangun pada lahan seluas 15 ribu hektare dan nantinya dapat memproduksi sekitar 300 ribu ton alumina per tahun.

Tidak ada komentar:

world market