Selasa, 04 November 2008

BI Rate Diprediksi Bisa Turun

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat laju inflasi per Oktober 2008 sebesar 0,45 persen, tak urung membuat BI Rate diprediksikan bisa ikut-ikutan turun.

"Kita lihat BI Rate bisa turun, karena bulan lalu masih naik. Biasanya, bank sentral ingin turunkan suku bunga setelah dia menaikkan. Tunggu tiga bulan baru bisa nurunin," ujar ekonom Standard-Chartered Fauzi Ichsan, saat ditemui usai menghadiri pertemuan lembaga-lembaga pemeringkat di Depkeu, Jalan Wahidin, Jakarta, Selasa (4/11/2008).

Kendati demikian, Fauzi mengatakan, untuk sementara waktu sangat sulit menurunkan suku bunga akibat dari kondisi rupiah yang labil. Walaupun inflasi bulanan turun, ekspektasi inflasi dinilai belum turun tajam. "Perkiraan kita, BI Rate stabil atau naik maksimal 25 basis poin. Sekarang lebih cenderung naik," jelasnya.

Banyaknya negara-negara yang menurunkan suku bunga mereka, kata Fauzi, dikarenakan faktor ekonomi dari masing-masing negara berbeda. "AS dan Eropa jelas resesi. Indonesia kan tidak resesi. Inflasi masih double digit, rupiah labil. Kalau rupiah terpuruk terus, inflasi akan naik karena imported inflation," terangnya.

Tidak ada komentar:

world market