Kamis, 23 Oktober 2008

IHSG Potensi Terimbas Wall Street

JAKARTA - Pelemahan yang terjadi di Wall Street akan menjadi katalis utama pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia.

Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dalam keadaan melemah pada level 1.379,74 atau turun 4,19 persen diproyeksikan akan terus berlanjut.

Analis Optima Securitas Ikhsan Binarto menjelaskan, penyebab pelemahan yakni sentiment negatif yang sangat besar di pasar global, serta mulai terjadinya tren peralihan investasi pasar modal ke USD.

Selain itu, rendahnya minat investor kembali membeli saham dibandingkan banyaknya yang menjual dinilai memberikan konstribusi indeks melemah.

"Lagi-lagi baik buruknya indeks pada pembukaan esok sangat tergantung indeks Wall Street yang saat ini diwarnai fluktuasi yang tinggi,"


Namun berdasarkan tingginya sentimen negatif pasar modal, ditambah suspensi masih disuspensinya Group Bakrie terus membuat tren melemahnya pasar akan sangat kuat.

Maka tak ayal diperkirakan pembukaan pasar modal besok trendnya akan melemah pada level support antara 1.280 hingga 1.350 sedangkan scenario terburuknya indeks bisa terkoreksi pada level 1.450 hingga 1.520.

Sebagai gambaran (IHSG) anjlok tajam di tengah sepinya transaksi. Saham-saham unggulan berjatuhan karena investor cemas terhadap penurunan bursa saham Asia dan Wall Street yang menular ke Bursa Efek Indonesia.

Pada penutupan perdagangan IHSG terjatuh hingga 60,406 poin (4,19 persen) menjadi 1.379,743.
Indeks LQ-45 turun 15,071 poin (5,37 persen) menjadi 265,795 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 10,992 poin (4,85 persen) menjadi 215,871.

Indeks kembali terkoreksi hingga 60 poin (4,19 persen) menjadi 1.379 dengan transaksi yang tipis hanya mencapai Rp1,5 triliun. Penurunan indeks disamping karena� turunnya harga komoditas� juga mengikuti penurunan bursa Asia utama yang anjlok lebih dari lima persen seperti Hang Seng, Nikkei dan STI Singapura.

Investor juga masih wait and see menunggu dibukanya suspensi saham Bakrie khususnya PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Indeks masih berpeluang melemah kembali di level pergerakan 1.350-1.420 dengan pilihan saham: PT Telkom Tbk (TLKM), PT Unilever Tbk (UNVR), PT Semen Gresik (SMGR), Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Tidak ada komentar:

world market