Selasa, 21 Oktober 2008

Sistem Auto Rejection Baru Belum Bisa Dioperasikan

JAKARTA - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) belum bisa mengoperasikan sistem auto rejection baru, di mana batas atas dan bawah tidak simetris. Itu dikarenakan sistem aplikasi yang dicobakan belum seperti yang diharapkan.

"Uji coba aplikasi auto rejection asimetris masih belum berhasil. Namun akan terus kami coba lakukan," ujar Direktur Perdagangan dan Litbang BEI MS Sembiring di Jakarta, Senin (20/10/2008).

BEI saat ini masih terus melakukan uji coba insentif, terkait penerapan aplikasi. Sembiring mengatakan, masih terdapat perbedaan sistem dasar pada JATS (Jakarta Automatic Trading System), sehingga penerapan auto rejection asimetris sulit diberlakukan.

"Kalau kami paksakan, risikonya terlalu besar bagi sistem JATS. Bisa-bisa seluruh perdagangan kacau," jelas Sembiring.

Oleh karena itu, BEI masih belum dapat memastikan kapan sistem auto rejection baru bisa dilaksanakan. Jika tidak bisa diberlakukan dengan sistem JATS, Sembiring mengharapkan aplikasi auto rejection asimetris bisa diterapkan dengan sistem penyempurnaan JATS yang direncanakan beroperasi akhir tahun ini. Itu dilakukan dengan sistem OMX, yang kini masih dalam tahap pembangunan.

"Kalau tidak bisa sekarang, sepertinya dengan sistem penyempurnaan JATS yang sedang dilakukan OMX bisa berjalan. Karena sistem yang sedang dibangun OMX lebih fleksibel," ujar Sembiring.

OMX merupakan perusahaan yang ditunjuk BEI sejak awal 2008 untuk menyempurnakan sistem JATS agar bisa memperdagangkan semua produk pasar modal. Investasinya ditaksir sebesar Rp75 miliar. Sistem ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2008.

Sistem baru yang sedang dibangun OMX diharapkan bisa menjalankan aplikasi auto rejection asimetris. BEI masih mengupayakan agar penerapan sistem penolakan transaksi secara otomatis (auto rejection) yang tidak simetris antara batas atas dengan batas bawah bisa berjalan.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Erry Firmansyah mengatakan pihaknya tengah mengupayakan perubahan batas atas auto rejection 20 hingga 25 persen. Sementara untuk batas bawah sendiri, BEI masih akan mempertahankan batas bawah lama sebesar 10 persen.

"Kita memang tengah mengupayakan perubahan batas atas menjadi 20 persen, sementara batas bawah tetap 10 persen. Kalau sistem ini, belum bisa jalan. Kita tidak akan pindah (dari batas 10 persen)," terang Erry.

Saat ini BEI masih menerapkan batas atas dan batas bawah auto rejection sebesar 10 persen, yang merupakan perubahan dari batas sebelumnya, sebelum krisis sebesar 30 persen, untuk batas atas dan bawah.

Tidak ada komentar:

world market