Kamis, 23 Oktober 2008

Pemerintah Tak Mau Ambil Risiko Buy Back

JAKARTA - Pemerintah tidak mau ambil risiko mengenai realisasi pembelian kembali saham (buy back) dari 10 BUMN perusahaan terbuka.

Sehingga hal tersebut berpengaruh besar terhadap labilnya indeks harga saham gabungan (IHSG) belakangan ini.

"Itu enggak ada urusannya sama kita. Buy back kita hanya untuk meningkatkan kualitas saham-saham di BUMN, karena tujuannya bukan indeks. Apabila ada pengaruhnya terhadap indeks, itu bagus," ujar Sekretaris Menteri Negara BUMN Said Didu, saat ditemui wartawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/10/2008).

Adapun kesepuluh BUMN yang telah merelisasikan buy back-nya yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Timah Tbk (TINS), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Sebagai informasi, dana alokasi buy back tersebut berada di kisaran Rp20 miliar. Angka ini masih jauh di bawah total dana alokasi pembelian kembali saham, yang mencapai Rp7 triliun

Tidak ada komentar:

world market