Senin, 06 Oktober 2008

Investor Panik, IHSG Dibuka Ambrol

JAKARTA - Ketidakpastian pasar global ikut mengoyakkan indeks harga saham gabungan (IHSG). Investor panik dan langsung menarik dananya dari pasar secara besar-besaran.

Menurut Head Research Bhakti Securities Maulana Hutabarat, pasar mengantisipasi goncangan yang terjadi akibat ketidakpastian implementasi bailout sekira Rp65 ribu triliun.

"Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi potensi penurunan target pertumbuhan ekonomi pada 2009 yang akan dilakan oleh pemerintah," ujar Maulana di Jakarta, Senin (6/10/2008).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) saat pembukaan pukul 09.55 JATS anjlok sangat dalam di posisi 78,65 poin atau 4,29 persen ke level 1753.86. Bahkan, pada 10 menit setelah pembukaan, IHSG terpuruk di level 1.739,66, turun 92,85 poin� atau 5,07 persen.

Semua sektor juga mengalami kemerosotan, sektor minning turun 158,48 poin serta sektor agribisnis anjlok 129,89 poin.

Indeks LQ45 turun 19,51 poin ke 349,63, dan Jakarta Islamic Indeks (JII) turun 16,75 poin ke 269,64.

Volume transaksi tercatat hanya sebesar 414 juta saham. Saham yang menguat sebanyak 5 jenis, melemah 115 jenis, dan stagnan 2 jenis saham.

Saham yang melemah antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp2.250 ke Rp19.750, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp1.650 ke Rp11.300, PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp1.100 ke Rp16.000, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp850 ke Rp8.500.

Sementara saham yang menguat antara lain PT Bank International Ind. Tbk (BNII) naik Rp155 ke Rp465, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp100 ke Rp7.600, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp100 ke Rp6.000.

Tidak ada komentar:

world market