Senin, 01 Desember 2008

IHSG Wait & See Data Inflasi November

JAKARTA - Rencana Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka inflasi November siang ini. Diproyeksikan data tersebut belum bisa memberikan aura positif bagi penguatan indek pada pembukaan Senin (1/12/2008).

Pasalnya saat ini, para pelaku pasar juga menunggu pengumuman BI rate yang akan dirilis Bank Indonesia (BI) pada Kamis (4/12/2008).

"Sektor perbankan lebih mempunyai pengaruh, karena inflasi masih rendah, maka sektor perbankan akan berjalan mulus dan efeknya indeks perbankan terus menguat," kata analis pasar Modal Optima Sekuritas Ikhsan Binarto, saat dihubungi okezone di Jakarta, Senin (1/12/2008).

Menurutnya, pada pembukaan pasar di awal bulan Desember, indeks akan bergerak dan menguat terbatas dengan kisaran 1.220 sampai 1.280 dengan pilihan saham masih didominasi sektor perbankan diantaranya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sementara untuk sektor maining, Ikhsan bilang, kondisi masih lemah dan belum bisa menopang penguatan IHSG pada pembukaan perdagangan saham. Pasalnya kegagalan BUMI melepas sahamnya sebesar 35 persen ke Northstar menjadi dasar sentimen negatif yang kemudian para investor lebih baik wait and see kedepannya.

Sebelumnya, diakhir pekan indeks ditutup menguat 39,47 poin atau sekitar 3,09 persen ke 1.241,54. Transaksi yang terjadi dibursa bahkan naik drastis menjadi Rp 8,9 triliun. Artinya dalam waktu sepekan IHSG menguat 8,31 persen.

Tercatatnya IHSG yang menguat diakhir pekan, membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi beli. Selain itu, kenaikan harga saham Grup Bakrie pekan lalu, khususnya BUMI ikut mendorong IHSG. Malah, harga saham emiten yang bergerak dibidang pertambangan batu bara ini meroket hingga 20 persen sehingga menyentuh batas atas auto rejection.

Namun, melihat pertimbangan di atas pula, Ikhsan meramalkan pada pembukaan perdagangan saham Senin ini akan ada potensi ambil untung dari pelaku pasar yang kemudian penguatan IHSG akan terhambat.

Tidak ada komentar:

world market