Senin, 01 Desember 2008

Inflasi November Diprediksi 0,4%

JAKARTA - Inflasi bulan November diprediksikan akan lebih rendah dibandingkan bulan Oktober, dengan kisaran 0,3-0,4 persen. Begitu pula dengan inflasi Desember, yang diperkirakan masih tetap rendah di kisaran angka sama.

"Rendahnya inflasi bulan November dan Desember karena tidak ada faktor yang mendukung kenaikan inflasi," kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Bambang PS Brodjonegoro, saat dihubungi okezone, di Jakarta, Minggu (30/11/2008).

Turunnya harga komoditas sebagai akibat rendahnya harga minyak dunia serta tidak adanya hambatan suplai beras dalam negeri, dinilai menjadi patokan inflasi yang masih rendah. Selain itu, tidak ada alasan lagi untuk inflasi mengalami kenaikan.

Sementara, mengenai nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar, Bambang menuturkan bahwa melemahnya rupiah terhadap dolar tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap inflasi.

Pasalnya, melemahnya rupiah hanya berpengaruh pada ekspor dan impor. Sementara saat ini, Indonesia tidak lagi mengimpor barang-barang komoditas yang efeknya tidak berpengaruh kepada inflasi.

Sebagai informasi, rencananya Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka inflasi bulan November pada Senin (1/12/2008) besok.

Sebelumnya, BPS juga telah meliris year to date tercatat sebesar 10,96 persen pada Oktober. Dengan demikian, diperkirakan inflasi hingga akhir tahun mencapai 11-12 persen.

Tidak ada komentar:

world market