Selasa, 05 Agustus 2008

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (5/8/2008) diperkirakan kembali terkoreksi, melanjutkan pelemahan kemarin.

Sebab, selain belum ada sentimen positif, pelaku pasar pun masih menahan diri menunggu pengumuman suku bunga acuan BI Rate.

"Yang akan menopang indeks hari ini adalah kemungkinan berlanjutnya penguatan saham PT telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan saham sektor perbankan. Namun, secara teknikal IHSG akan melemah," Dia memperkirakan indeks hari ini akan bergerak pada level support 2.200-2.275 dan level resistance 2.270-2.315.

setelah melemah awal pekan, IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang mengalami rebound. "Sentimen positif IHSG datang dari indeks regional dan tingkat inflasi yang sesuai prediksi market," jelasnya. Angka inflasi Juli pada level 1,37 persen, kata dia, sudah sesuai antisipasi sehingga pasar cenderung terkendali.

Penyebab inflasi yang selama ini berasal dari lonjakan harga minyak mentah juga tidak terlalu mengkhawatirkan lagi. Sebab, level harga minyak yang kini berada di kisaran USD126 per barel diperkirakan masih berpotensi turun, bahkan mengarah ke level USD100 per barel. Willy memprediksi indeks hari ini akan bergerak antara level support bawah 2.210 dan 2.227, serta level resistance 2.290 dan strong resistance2.320.

"Harga minyak mentah tidak lagi mengkhawatirkan dan inflasi terkendali. Jadi, indeks hari ini terbuka peluang untuk rebound," ungkapnya. Dia menyebut, saham sektor telekomunikasi hari ini kembali akan menopang indeks setelah rebound-nya (TLKM)ke level Rp7.950 atau naik 3,92 persen. Selain itu, saham sektor komoditas seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan berada di level Rp3.800, setelah jatuh terlampau jauh.

"TLKM akan tetap kuat, sedangkan Antam setelah melepas Herald, memiliki modal besar sehingga terbuka peluang melakukan ekspansi," paparnya.

euforia melemahnya pergerakan bursa regional, serta aksi profit taking beberapa saham unggulan menekan laju pergerakan IHSG hingga 0,9 persen atau ditutup pada kisaran level support harga 2.230.

Apabila euforia tersebut berlanjut pada perdagangan hari ini, maka terbuka potensi terciptanya dead cross serta penembusan support harga 2.200. Tekanan jual jangka pendek tersebut diperkirakan akan membawa IHSG pada interval 2.195 - 2.230.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 21,070 poin atau 0,94 persen ke posisi 2.227,68. Indeks LQ45 turun 5,06 poin ke posisi 462,76 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,30 poin ke posisi 372,57. Volume perdagangan tercatat sebanyak 1,280 miliar saham atau senilai Rp2,808 triliun.

Tidak ada komentar:

world market