Selasa, 05 Agustus 2008

Harga Minyak Meluncur ke USD120

NEW YORK - Harga minyak kembali turun tajam ke level terendah selama tiga bulan terakhir, yakni di bawah USD120 per barel.

Anjloknya harga minyak itu akibat aksi jual besar-besaran setelah badai tropis Edouard, yang dikhawatirkan merusak fasilitas minyak AS di Teluk Meksiko. Namun kekhawatiran ini tidak terbukti. Sehingga produksi minyak dan gas menjadi tidak terganggu.

Bahkan, selama perdagangan hari itu harga minyak mentah sempat merosot lebih dari USD5 per barel, yang diiringi oleh anjloknya harga sejumlah komoditas mulai dari jagung hingga batu bara.

Departemen Perdagangan AS menyebutkan, penyebab penurunan harga minyak akibat belanja konsumen menurun setelah menyesuaikan dengan laju inflasi dan menyusul tingginya harga bahan bakar, makanan dan sejumlah barang lainnya. Kondisi ini memproyeksikan bahwa ekonomi AS melamban. Akibatknya, permintaan terhadap minyak menjadi menurun.

Pada perdagangan Senin 4 Agustus waktu setempat, di Pasar Perdagangan New York, harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman September anjlok USD3,69 atau 2,9 persen, menjadi USD121,41 per barel.

Seperti dikutip dari Associated Press (AP), Selasa (5/8/2008), harga tersebut merupakan harga terendah sejak 5 Mei lalu. Sebelumnya harga minyak itu sempat melorot menjadi USD119,50, level terendah sejak 6 Mei.

Harga gas alam juga turun tajam sebesar 66,3 sen, atau 7,1 persen, menjadi USD8,726 per 1.000 kaki kubik. Dan harga bensin di AS turun 8,41 sen menjadi USD3,0002 per galon. Harga sejumlah komoditas seperti emas, jagung, tembaga dan kedelai juga melorot.

Tidak ada komentar:

world market