Selasa, 26 Agustus 2008

Saham Wall Street Berguguran

NEW YORK - Saham-saham di Wall Street kembali berjatuhan, seiring munculnya kekhawatiran derita yang dialami American International Group Inc. Karena, hal itu semakin menegaskan bahwa krisis keuangan masih mencekam Amerika Serikat.

Pada perdagangan Senin 25 Agutsus waktu setempat, saham unggulan mengalami penurunan sekitar dua persen. Indeks industri Dow Jones bahkan jatuh hampir 250 poin. Harga obligasi juga melompat setelah sejumlah investor berburu surat utang negara, untuk mengamankan investasi mereka.

Perusahaan asuransi yang berbasis di New York, AIG, mengalami penurunan terdalam di antara 30 saham papan atas di Wall Street, setelah analis Credit Suisse memangkas target harga perusahaan itu dan estimasi akan menderita rugi besar pada kuartal ketiga tahun ini.

Belum lagi Fitch Ratings yang akan menurunkan peringkat AIG menyusul merosotnya kinerja keuangan perusahaan asuransi raksasa itu.

Derita serupa dialami lembaga keuangan lain dan perbankan, yang dipicu oleh semakin meningkatnya nasabah yang tak sanggup membayar hipotek mereka.
Sektor perumahan juga menyumbang awan gelap setelah data dari sejumlah agen penjualan real estat menyebutkan jumlah properti yang tak laku mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Juli lalu.

Berbagai kabar buruk dari sektor finansial itu membuat indeks Dow Jones anjlok 241,81 menjadi 11.386,25. Indeks Dow melonjak hampir 20 poin akhir pekan lalu setelah harga minyak rontok lebih dari USD6 per barel.

Sementara indeks Standard & Poor's 500 rontok 25,36 poin menjadi 1.266,84, dan indeks Nasdaq jatuh 49,12 menjadi 2.365,59.

Tekanan terhadap Wall Street juga datang dari harga minyak mentah dunia yang naik 52 sen menjadi USD115,11 per barel di New York Mercantile Exchange menyusul ancaman datangnya badai tropis Gustav di kawasan Karibia yang berdekatan dengan fasilitas produksi minyak dan gas AS di Teluk Meksiko.

Tidak ada komentar:

world market