Jumat, 29 Agustus 2008

Analisa Saham Hari ini

JAKARTA - Harga minyak menjadi penggerak utama pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan ini, Jumat (29/8/2008).

"Fluktuasi harga minyak masih menjadi pengaruh utama, tetapi saham yang bersifat individual berpeluang besar menguat," ujar analis Bhakti Securities Budi Ruseno di Jakarta.

Secara umum, dia memperkirakan indeks bergerak variatif dengan level support 2.014 dan resistance pada 2.186. Dia menilai, pasar masih dalam tahap konsolidasi dan investor sangat berhati-hati dalam melakukan transaksi.

"Setelah indeks turun cukup signifikan hingga berada di bawah 2.000 minggu lalu, para pelaku pasar akan bermain aman.Saya kira nilai transaksi hari ini juga kecil," ujarnya.

Keadaan ini, lanjut Budi, membuat para pelaku pasar akan merealisasikan keuntungan dari kenaikan indeks beberapa hari belakangan. "Ini kan akhir pekan,kemungkinan investor akan melakukan profit taking,"imbuhnya.



Aksi profit taking yang terjadi pada akhir sesi perdagangan kemarin, mengakibatkan IHSG gagal bertahan pada teritori positf dengan mempergunakan level harga 2.150 sebagai basis support.

Meskipun beberapa indikator teknikal masih menunjukkan peluang IHSG untuk bergerak kembali menguji resistensi harga 2.150, dengan adanya harga minyak yang telah bergerak pada area USD117-121 per barel sebagai katalis.

Namun diharapkan agar mewaspadai berlanjutnya aksi profit taking yang akan juga berpotensi menekan pergerakan IHSG menutup celah harga yang tercipta pada perdagangan kemarin pada level 2.131.

Maka dengan demikian kami perkirakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan berada pada interval 2.130 - 2.160.


Indeks menguat 13 poin ke posisi 2.144 dan sempat break di 2.150 ditunjang bertambahnya nilai transaksi walaupun masih jauh dari rata-rata normal harian. Dari indikator MA mulai mendekati terjadinya golden cross yang menandakan bullish trend menuju level 2.200.

Indeks berpeluang menguat kembali di dorong rilis laporan keuangan dikisaran 2.130-2.170 dengan pilihan saham, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Tidak ada komentar:

world market