Selasa, 12 Agustus 2008

Pagi Ini BEI Kedatangan Tamu IPO Bayan

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/8/2008) ini akan kedatangan tamu yakni PT Bayan Resources Tbk. Bayan akan mencatatkan saham perdananya (initial public offering/IPO), di lantai bursa.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menerbitkan pernyataan efektif bagi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) PT Bayan Resources Tbk, meski ada gugatan hukum terkait sengketa kepemilikan saham Bayan.

Ketua Bapepam-LK Ahmad Fuad Rahmany mengatakan telah meneliti Bayan setelah menerima surat yang meminta pemberian pernyataan efektif ditelaah karena masih ada sengketa kepemilikan saham perusahaan tambang itu.

"Kecenderungannya begitu kalau ada perusahaan tambang yang mau IPO langsung ada permasalahan soal saham. Ada yang bilang pembelian yang dulu itu tidak sah, kami telah menelaah dan memberikan pernyataan efektif," ujarnya seusai acara Aktifnya Pasar Modal, di Gedung Serbaguna BEI, Senin 11 Agustus kemarin.

Dia menjelaskan Bayan telah mengungkapkan masalah sengketa tersebut dan investor juga sudah mengetahui.

Bapepam-LK, lanjutnya, juga menerima surat dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang menyatakan operasional Bayan sesuai dengan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

Surat tersebut menyatakan bahwa pemerintah daerah Kutai tidak memiliki hak menghentikan hak eksplorasi.

Kasus hukum ini muncul karena Plt Bupati Kutai Timur Isran Noor memerintahkan PT Perkasa Inaka Kerta, anak usaha Bayan untuk menghentikan kegiatan penambangannya karena kurangnya perizinan kehutanan pada sebagian area pertambangannya.

Sekadar diketahui, perseroan telah melaksanakan masa penawaran ke publik pada 6-8 Agustus 2008. Penjatahan pada 9 Agustus dan rencana pencatatan saham di BEI pada 12 Agustus 2008. Bayan menjual 25 persen atau 833.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Serta ditawarkan kepada masyarakat Rp5.800 per lembar saham. (rhs)

Tidak ada komentar:

world market