Selasa, 12 Agustus 2008

Lantai Bursa Saham Dibayangi Koreksi

JAKARTA - Setelah pada penutupan perdagangan Senin 11 Agustus menyentuh level terendah sepanjang tahun ini, diperkirakan koreksi tersebut masih akan berlanjut pada Selasa (12/8/2008) ini.

Fluktuasi harga minyak mentah dan sentimen negatif dari bursa regional menjadi pemicu utamanya. "Secara teknis indeks besok (hari ini) bakal kembali terkoreksi. Pergerakannya akan berada pada level support 1.125 dan resistance 2.060," ungkap analis City Pacific Securities Hendri Effendi.

Koreksi indeks hari ini menurut dia masih akan dipengaruhi fluktuasi harga minyak mentah. Harga minyak mentah dunia kemarin tercatat turun hingga USD115,2 per barel meski kemudian kembali naik ke USD116 per barel. Hal ini, kata dia, telah memicu tekanan yang kuat bagi saham-saham di sektor yang berkaitan.

Hal itu tampak dari terkoreksinya harga saham-saham sektor migas dan sektor pertambangan. Karena itu, untuk perdagangan hari ini, Hendri merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham berfundamental bagus di luar sektor migas.

Di antaranya saham di sektor alat berat, yaitu saham PT United Tractors bk (UNTR), saham-saham sektor perbankan semisal PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham sektor telekomunikasi seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Menurut Trimegah Securities, tekanan jual serta penetrasi level support USD117 per barel harga minyak, diikuti pula oleh pelemahan harga komoditas tambang yang pada akhirnya menekan pergerakan IHSG melampaui level support terendah 2008 yaitu 2.129.

Apabila tekanan pelemahan tersebut berlanjut pada perdagangan hari ini, maka IHSG berpeluang menuju target celah harga bulan Juli 2007 pada level 2.062 dengan support 2.050. Tanpa adanya katalis positif yang mampu menahan laju pelemahan, peluang diharapkan datang dari animo para investor terhadap IPO Bayan Resources untuk bertahan pada support 2.125 dan memberikan ruang gerak menguji resisten 2.150.

Tidak ada komentar:

world market