Selasa, 29 Juli 2008

Dolar Melemah Atas Euro dan Yen

Jakarta:Dolar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang kuat dunia lainnya dalam perdagangan Senin (29/8) waktu setempat atau Selasa pagi (30/7) waktu Jakarta, di tengah kecemasan baru atas sektor perbankan negeri Abang Sam. Indikasi inflasi di Eropa, yang bisa memicu kenaikan suku bunga di zona Eropa, ikut menjatuhkan "si hijau".

Euro naik tipis menjadi 1,5741 dolar, dari sebelumnya 1,5703 dolar akhir Jumat lalu. Dolar juga melemah atas mata uang Jepang menjadi 107,44 yen dari 107,85 yen.

Para pedagang valuta asing mengatakan para investor terguncang oleh keputusan regulator AS menutup dua bank, yakni the First National Bank of Nevada dan the First Heritage Bank di Newport Beach, California. "Tidak ada harapan baik untuk mengembalikan kepercayaan investor terhadap sektor perbankan," kata para analis di fund manager Aurel.

"Ini (penutupan bank terakhir) menunjukkan rapuhnya sistem keauangan dan tidak tertutup pada bank-bank besar," kata Mary Ann Hurley dari DA Davidson & Co.

Melonjaknya kembali inflasi di zona Eropa memungkinkan Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunganya, yang dapat membuat euro lebih menarik.

Tidak ada komentar:

world market