Senin, 14 Juli 2008

Prediksi Saham Hari ini

JAKARTA - Kembali naikknya harga minyak dunia yang menembus angka USD147 kemungkinan akan membuat indeks harga saham gabungan awal pekan ini melemah, walaupun memang tidak terlalu tajam.

Sektor yang masih memegang peranan terhadap perdagangan bursa Senin (14/11/2008) kali ini masih di dominasi pertambangan. Sektor properti dan perbankan juga mulai terlihat ambil peranan.

Pelemahan indeks Dow Jones sebesar 128,48 poin ke level 11.100,54 pada perdagangan Jumat (11/7), juga menjadi alasan aksi jual para pelaku pasar. Analis Optima Securities Ikhsan Binarto memperkirakan indeks bergerak dalam kisaran level 2.250-2.280 hari ini. "Trennya masih melemah," ujarnya di Jakarta.

Ikhsan juga mengatakan, perdagangan saham di awal pekan biasanya belum terlalu ramai. Setelah melewati libur akhir pekan, investor belum seluruhnya masuk bursa.

Sementara itu, analis saham Hendra Bujang justru melihat tren pergerakan IHSG saat ini lebih mengarah ke teritori positif. Sebab, valuasi saham-saham di lantai bursa sudah murah lantaran telah jatuh cukup dalam.

Hendra menyarankan para pelaku pasar untuk memanfaatkan tingkat valuasi ini dengan melakukan aksi beli pada saham-saham unggulan berkapitalisasi besar (blue chips). Aksi beli ini sekaligus untuk mengantisipasi upaya window dressing (perbaikan portofolio menjelang akhir tahun) para emiten.

"Window dressing biasanya dilakukan September dan tidak terlalu jauh bila mulai diantisipasi sekarang," kata dia saat dihubungi terpisah. Sayangnya, lanjut Hendra, momentum untuk akumulasi ini tidak diimbangi dengan pergerakan bursa regional yang sedang bergejolak.

Berikut prediksi saham hari ini:


Melemahnya emiten batubara menyebabkan indeks pada akhir pekan mengalami tekanan walaupun ditutup pada area positif 0,6 poinn menjadi 2.276. Indeks pada awal pekan masih akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah dengan rentang 2.250-2.300.


Pergerakan IHSG di awal minggu ini masih akan diselimuti oleh gejolak pergerakan harga minyak dunia, yang kembali bergerak pada level USD143 per barrel dan juga menahan laju penguatan IHSG untuk menguji resisten harga 2.300 pada akhir pekan lalu.

Meskipun demikian peluang IHSG untuk melanjutkan penguatannya menguji resistensi 2.300 secara teknikal masih terbuka. Pada awal minggu perdagangan ini, IHSG memiliki peluang untuk bergerak pada kisaran 2.280 - 2.315.


Indeks masih berjuang dari tekanan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan menguat tipis 0,6 poin keposisi 2.276. Sektor properti mengalami tehnikal rebound setelah paling tertekan dari sektor lainnya selama ini.

Indeks diperkirakan bergerak dikisaran 2.250-2.280 dengan saham pilihan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN).

Tidak ada komentar:

world market