Selasa, 08 Juli 2008

IHSG Masih Berpeluang Melemah

Jakarta:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpeluang melemah pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini. Menurut Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman, pelemahan ini merupakan pengaruh dari indeks yang cenderung terfluktuasi belakangan ini.

Harga minyak dunia yang tembus hingga US$ 145 per barel juga memberikan pengaruh negatif terhadap pergerakan indeks. "Karena lonjakan harga minyak yang telah berakibat pada pengurangan subsidi bahan bakar minyak tersebut akan memicu inflasi semakin tinggi," kata Norico, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (8/7).

Akibatnya, ia melanjutkan, tingkat suku bunga akan ikut naik yang berdampak terhadap melonjaknya ongkos produksi emiten-emiten sektor non sumber daya alam. Kondisi ini akan menimbulkan koreksi ekspektasi terhadap pertumbuhan laba bersih. "Sehingga gambaran yang ada adalah penurunan pada laba besih," ujarnya.

Naiknya BI rate baru-baru ini juga telah memberi tekanan terhadap saham-saham sektor perbankan dan telekomunikasi. Termasuk ikut memukul saham sektor properti.

Norico memprediksikan, dalam rentang luas, indeks di lantai bursa akan berada pada kisaran 2.300-2.425. Sedangkan untuk rentang sempit perkiraannya berada pada level 2.350-2.400. "Dan hanya saham-saham sumber daya alam yang cukup dominan mampu menahan penurunan indeks," kata dia.

Pada penutupan perdagangan Senin (7/7), indeks tercatat melemah 10,933 poin ke level 2.303,818. Lesunya indeks ditunjukkan dengan nilai transaksi harian yang hanya mencapai Rp 3 trilliun dengan volume perdagangan 1.076.731 lot. Dari total transaksi tersebut, sektor batubara dan perkebunan menyumbang sekitar 22 persen.

Tidak ada komentar:

world market