Selasa, 08 Juli 2008

Investor Malaysia Keluhkan Pembebasan Tanah Proyek Tol

KUALA LUMPUR - Dua investor jalan tol asal Malaysia yakni Plus Expressways dan MTD Capital Berhad mengeluhkan kendala-kendala investasi yang selama ini masih terjadi di Indonesia. Salah satunya masalah pembebasan tanah untuk proyek jalan tol.

Keluhan tersebut disampaikan saat pertemuan one-on-one meeting dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Hotel Crowne Plaza, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (7/7/2008). Plus Expressway selama ini telah menandatangani kontrak pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 km dengan investasi sekira Rp5,9 juta dan ruas tol Cimanggis-Cibitung senilai Rp3,1 triliun.

"Jadi total investasinya sekira Rp9 triliun," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi usai mendampingi Presiden SBY. Sementara itu MTD Capital Berhad menjadi investor jalan tol Cibitung-Cilincing.

Lutfi mengatakan, kendala yang disampaikan dua investor ini dalam penyelesaian ketiga ruas tol tersebut adalah kenaikan harga pada proses pembebasan lahan. "Sehingga diperlukan adanya price adjustment. Kenaikan ini menyebabkan harga yang telah disepakati dalam kontrak meningkat tajam," jelasnya. Lalu adanya masalah pembebasan lahan di paket 6 ruas tol Cikampek-Palimanan (Sumber jaya-Palimanan).

Terkait keluhan tersebut, mengutip pernyataan Presiden SBY, Lutfi mengatakan, pemerintah segera mengupayakan percepatan penyelesaian tiga ruas tol tersebut. Pasalnya, ketiga ruas tol tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia, khususnya wilayah Jawa.

Sementara itu Presiden SBY menyikapi keluhan investor Malaysia langsung memerintahkan instansi-instansi pemerintah terkait, terutama pusat dan daerah untuk melakukan koordinasi dengan baik. Selain itu, Presiden juga meminta Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto untuk turun langsung ke Cirebon guna menjamin proses pembebasan lahan di paket 6 ruas tol Cikampek-Palimanan berjalan lancar.

"Jangan sampai (proyek) berhenti di tengah jalan. Ingatkan siapa pejabat-pejabat yang lalai, yang represif, agar semua berjalan lancar," kata Presiden dalam konferensi pers dengan wartawan Indonesia di Kuala Lumpur, kemarin. Menurut Presiden, jalan tol Cibitung-Cilincing memiliki peran penting untuk mengatasi kemacetan arus lalulintas ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Menyikapi jawaban Presiden tersebut, Plus Expressway dan MTD Capital berkomitmen menyelesaikan pengerjaan proyek tiga ruas tol tersebut. Komitmen disampaikan Dato' Ahmad Pardas (Non-Independen Non-Executive Deputy Chairman Plus Expressway dan Managing Director UEM Group Berhad, serta Dato' Azmil Khalid bin Dato' Khalid Group Managing Director MTD Capital Berhad.

"Kami sangat menyadari arti penting dari investasi kami di Indonesia bagi pemerintah. Kami juga menyambut baik komitmen pemerintah untuk membantu kami selaku investor asing dalam menyelesaikan permasalahan yang kami hadapi. Ini bukti pemerintah Indonesia memiliki keinginan kuat mendukung setiap aktivitas di Indonesia," ujar Dato' Ahmad Pardas.

Sementara Kepala BKPM M Lutfi menyambut baik komitmen dua investor tersebut. "Kesepahaman dan komitmen yang dihasilkan dari pertemuan dengan Presiden merupakan hal yang sangat positif. Sehingga harapan terwujudnya ruas tol Trans Jawa akan segera terealisasi. Hal ini di masa mendatang bisa memicu dan menimbulkan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata Lutfi.

Tidak ada komentar:

world market