Senin, 02 Juni 2008

IHSG Bergerak Variatif

JAKARTA - Indeks harga saham gabuangan (IHSG) selama sepekan masih akan bergerak variatif. Investor akan mencermati data iniflasi Mei 2008 yang akan dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.

Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan membawa dampak tingginya inflasi. Akibatnya daya beli masyarakat menurun.

Kekhawatiran ini beralasan, jika keadaan seperti itu saham-saham sektor manufaktur akan tertekan, terutama emiten yang bergerak di bidang otomotif.

"Jika inflasi tinggi, daya beli menurun, kinerja industri sektor manufaktur akan menurun," ujar analis dari Optime Securities Ikhsan Binarto kepada okezone, di Jakarta, Senin (2/6/2008).

Tidak hanya itu, kinerja perbankan juga akan terkoreksi. Menyusul, kemungkinan Bank Indonesia menaikkan suku bunganya. Hal ini memicu kenaikan suku bunga pada kredit perbankan.

Meski beberapa bank telah menyatakan tidak akan ada koreksi atas pertumbuhan kredit, namun tingginya suku bunga menjadi kekhawatiran adanya penurunan daya serap kredit tersebut.

Di sisi lain, tingginya harga minyak dunia akan mengangkat saham-saham pertambangan dan perkebunan. Mengingat, kedua sektor tersebut berkaitan langsung terhadap kecukupan energi. IHSG pada pekan ini diperkirakan bergerak pada level 2.380-2.510. (hsp)

Tidak ada komentar:

world market