Senin, 09 Juni 2008

Jual Indosat, Singapura Untung Besar

Jakarta - Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (ST Telemedia) mendapat untung berlipat dengan menjual seluruh saham PT Indosat Tbk sebesar 40,8% kepada Qatar Telecom QSC (Qtel).

Qatar merogoh dana 2,4 miliar dolar Singapura atau US$ 1,8 miliar atau Rp 16,740 triliun dengan kurs 9.300/US$ untuk membeli saham Indosat dari tangan STT.

Sementara STT ketika membeli Indosat pada 15 Desember 2002 mengeluarkan dana US$ 630 juta atau Rp 5,62 triliun untuk pembelian 41,94% saham yang setara 434.250.000 saham seharga Rp 12.950 per saham.

Dengan modal pembelian US$ 630 juta, kini STT menjual saham Indosat ke Qtel senilai US$ 1,8 miliar atau hampir 3 kali lipat dari harga pembelian 2002. Investasi STT selama 5 tahun di Indosat terbayar dengan pembelian saham yang cukup tinggi tersebut.

Dalam siaran pers yang dikutip detikINET, Senin (9/6/2008) Qtel mengumumkan telah membeli 40,8% saham Indosat melalui akuisisi Asia Mobile Holdings Pte. Ltd (AMH). Dalam struktur STT, AMH adalah pemilik Indonesia Communications Limited (ICL) yang tercatat sebagai pemegang saham Indosat.

Qtel yang kini memiliki 44 juta konsumen di 16 negara, menyatakan akan membayar tunai pembelian tersebut. Qtel adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Timur Tengah yang jaringannya tersebar di Asia Pasifik, Amerika dan Eropa.

Jual beli saham Indosat ini berlangsung rapi sehingga tidak terendus pelaku pasar. Penjualan ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya STT menegaskan tidak akan menjual Indosat meski sudah divonis bersalah oleh KPPU yang terbukti melakukan monopoli dengan memiliki Indosat dan Telkomsel.

President and Chief Executive Officer of ST Telemedia Lee Theng Kiat mengatakan transaksi ini tidak akan mempengaruhi STT atau investasi AHM. STT juga tidak lagi terlibat dengan Indosat seperti dalam kasus KPPU.

Setelah melepas Indosat, nantinya AHM akan tetap memiliki StarHub Ltd yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Singapura, selain memiliki anak usaha di Kamboja dan Laos.

Tidak ada komentar:

world market