Senin, 09 Juni 2008

Indosat Dijual ke Qatar

Jakarta - Secara mengejutkan Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (ST Telemedia) menjual seluruh sahamnya sebesar 40% di Indosat kepada Qatar Telecom QSC (Qtel). STT atau Temasek kini tidak lagi berurusan dengan Indosat.

Operasi pembelian yang sangat rapi ini dilakukan Qtel dan STT pada 6 Juni 2008. Pasar sama sekali tidak mengendus akan ada penjualan besar-besaran ini. Terlebih beberapa kali STT menegaskan tidak akan menjual Indosat meski sudah divonis KPPU melakukan monopoli dengan memiliki Indosat dan Telkomsel.

Dalam siaran pers yang dikutip detikINET, Senin (9/6/2008) Qtel mengumumkan telah membeli 40,8% saham Indosat melalui akuisisi Asia Mobile Holdings Pte0. Ltd (AMH). Dalam struktur STT, AMH adalah pemilik Indonesia Communications Limietd (ICL) yang tercatat sebagai pemegang saham Indosat.

Qtel melakukan perjanjian pembelian tertanggal 6 Juni 2008 dengan STT untuk membayar tunai sebanyak 2,4 miliar dolar Singapura atau US$ 1,8 miliar atau Rp 16,740 triliun dengan kurs 9.300/US$.

Qtel adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Timur Tengah yang jaringannya tersebar di Asia Pasifik, Amerika dan Eropa. Dalam pernyataannya pemimpin Qtel Group Sheikh Abdullah Al Thani mengatakan sangat senang dengan pembelian saham Indosat ini.

"Transaksi ini merupakan komitmen kami di Indonesia dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi," kata Sheikh Abdullah Al Thani.

Dengan adanya transaksi ini, Qtel kini memiliki 44 juta konsumen yang tersebar di 16 negara. "Ke depan kami akan bekerja sama dengan manajemen dan karyawan Indosat untuk menjalin kerja sama yang baik. Indosat akan menjadi keluarga dari Qtel," katanya.

Pembelian Indosat lanjut Thani merupakan representasi yang signifikan dan investasi yang luar biasa dalam Qtel Group. "Kami akan menanamkan investasi yang signifikan di Indosat untuk mendukung pertumbuhan dan pencapaian yang maksimal," ujar Thani.

Sementara Dirut (CEO) Qtel, Nasser Marafih mengatakan investasi ini merupakan bagian dari strategi Qtel untuk tumbuh lebih besar. Apalagi Indonesia adalah salah satu negara yang sangat penting dengan jumlah penduduk yang besar.

President and Chief Executive Officer of ST Telemedia Lee Theng Kiat mengatakan Qtel adalah perusahaan yang sangat kuat dengan manajemen yang memiliki visi ke depan.

"Saya yakin kami telah membuat fondasi Indosat dalam lima tahun dengan cukup kuat sehingga Qtel bisa melanjutkannya," kata Lee.

Lee menegaskan transaksi ini tidak akan mempengaruhi STT atau investasi AHM. STT juga tidak lagi terlibat dengan Indosat seperti dalam kasus KPPU. Setelah melepas Indosat, nantinya AHM akan tetap memiliki StarHub Ltd yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Singapura, selain memiliki anak usaha di Kamboja dan Laos. ( ir / rou )

Tidak ada komentar:

world market