Rabu, 04 Juni 2008

Inflasi Juni Harus Diwaspadai

Jakarta - Bulan Juni mendatang bisa jadi merupakan puncak inflasi. Ada momen liburan sekolah, pendaftaran sekolah dan kemungkinan kenaikan harga beras.

Karena itu, pemerintah dan Bank Indonesia siap meredam tekanan laju inflasi pada bulan-bulan ke depan, ditengah tekanan karena kenaikan harga BBM dan faktor-faktor musiman lainnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dari siklus perkembangan harga, pemerintah menyadari pertengahan tahun ini faktor musiman akan menjadi tantangan pemerintah dalam meredam inflasi.

"Menjelang anak masuk sekolah inflasi akan muncul dari biaya pendidikan, kemudian liburan, kemudian harga beras karena kita sudah selesai panennya dan sampai pada panen selanjutnya kita harus antisipasi, lebaran dan puasa. Kita memang sepakat itu momen-momen yang memang tekanan harga muncul," tuturnya ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa malam (3/6/2008).

Menkeu mengatakan kalau yang berhubungan dengan stok beras dalam rangka menghadapi bulan puasa dan lebaran beberapa Kementerian telah melakukan periapan antisipasi. "Kalau berhubungan dengan beras, kita punya stok dari Bulog," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan BI akan berkomitmen menjaga efek ronde kedua dari kenaikkan harga BBM yang dilakukan pemerintah dengan menggunakan semua instrumen moneter yang ada dengan proporsional.

"Kita akan menggunakan semua instrumen yang ada agar second round effect dari kebijakan BBM tidak menekan inflasi lebih tinggi," ujarnya.

Memang berdasarkan perkiraan pemerintah dan BI, inflasi sampai akhir tahun 2008 bisa mencapai double digit akibat kenaikkan harga pangan dan BBM. Bahkan Menkeu mengatakan skenario paling buruk, sampai akhir tahun 2008 inflasi bisa berada di level 12 persen.

Sementara itu mengenai pengaruh kondisi ini terhadap SUN (Surat Utang Negara), Menkeu mengatakan pemerintah dan BI berkomitmen untuk menjaga suasana dan ekspektasi perekonomian stabil sehingga masyarakat dan investor bisa percaya akan suasana ekonomi Indonesia yang kondusif.

"Itu akan membuat orang percaya terhadap instrumen pemerintah, kalau future inflation itu tinggi dan direspons oleh SBI, pasar merefleksikan berapa harga yang optimal untuk SUN," ujar Menkeu.

Tidak ada komentar:

world market