Jumat, 27 Juni 2008

Perangi Inflasi, BI Perkuat Otot Rupiah

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan memperkuat otot-otot rupiah. Sebab, kekuatan rupiah akan digunakan bank sentral untuk memerangi amukan inflasi Juni yang diproyeksikan tinggi, sebagai imbas kenaikan harga BBM akhir Mei lalu.

"Kalau bisa BI akan support dengan penguatan nilai tukar rupiah. Dengan adanya exchange rate policy, bisa mengurangi pressure inflasi," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono, usai pelantikan dirinya, di Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (26/6/2008).

Dalam melakukan exchange rate policy, BI membagi menjadi dua kategori. Pertama, yakni intervensi pasar. Pada intinya kebijakan intervensi ini akan dilakukan apabila terjadi permintaan yang tinggi atas mata uang asing di pasar valas. Dan pasar belum bisa mencukupi permintaan yang tinggi tersebut.

"Contohnya nih, PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang kebutuhan valuta asingnya tinggi," imbuhnya.

Kebijakan yang kedua adalah recycling bagian dari cadangan devisa. Dengan catatan kondisi devisa masih surplus dan masih bagus. "Caranya dengan menjual rupiah ke pasar untuk operating market dan untuk support penguatan rupiah," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

world market