Selasa, 17 Juni 2008

Minyak Tembus US$ 140, Arab Saudi Naikkan Produksi

TEMPO Interaktif, New York:Kenaikan harga minyak dunia yang telah mendekati US$ 140 per barel mendorong Arab Saudi menaikkan produksinya untuk menurunkan harga.

Seperti yang dilaporkan Bloomberg (17/6), Arab Saudi akan memproduksi 9,7 juta barel per hari mulai bulan depan. Produksi itu naik sebanyak 200 ribu barel dari level Juni ini. Sebelumnya, keinginan penambahan jumlah produksi ini juga telah disampaikan Raja Abdullah kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon.

Menurut berita yang dirilis kantor berita Associated Press (AP), minyak jenis light sweet crude untuk pengiriman Juli merangkak naik menembus rekor perdagangan US$ 139,89 dari level sebelumnya US$ 136,96 di New York Mercantile Exchange.

Kenaikan ini dipicu oleh kebakaran di sumur pengeboran StatoilHydra ASA di Laut Utara, yang dapat menyebabkan berkurangnya produksi hingga 150 ribu barel per hari. Bloomberg melansir pada perdagangan pukul 14.49 di NYMEX, harga minyak jenis light sweet crude turun 25 sen menjadi US $ 134,61 per barrel.

AP melansir di London, harga Brent untuk pengiriman Agustus naik US$ 1,91 menjadi US$ 137,02 per barel. Sementara itu, Bloomberg melansir harga Brent mencapai rekor US$ 139.32 per tanggal 17 Juni ini.

Gene McGillian, analis dari Stamford, mengatakan kenaikan produksi Arab Saudi dan kebakaran di Laut Utara tidak menjanjikan akan ada perubahan harga sebesar US$ 5. Menurutnya, harga saat ini tidak dapat turun US$ 1 secara tiba-tiba.

Arab Saudi berencana mengadakan rapat pada tanggal 22 Juni mendatang di Jedah dengan agenda stabilisasi harga minyak. Minggu lalu, saat negara ini mengadakan rapat dengan para produsen minyak, industri besar, dan bank-bank, harga minyak mentah dunia sempat turun 2,7 persen di NYMEX.

Hal itu juga didorong pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi bahwa kenaikan harga komoditas disebut sebagai "unjustified."

Tidak ada komentar:

world market